Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Jelang Asian Games 2018 - Susy Susanti: Sektor Tunggal Harus Kerja Keras!

By Delia Mustikasari - Jumat, 10 Agustus 2018 | 16:11 WIB
Pebulu tangkis tunggal putra Indonesia, Jonatan Christie, mengembalikan kok ke arah Daren Liew (Malaysia) pada babak pertama Malaysia Open 2018 yang berlangsung di Axiata Arena, Kuala Lumpur, Rabu (27/6/2018). (BADMINTON INDONESIA)

Jelang Asian Games 2018 yang akan digelar di Jakarta-Palembang pada 18 Agustus-2 September, sektor tunggal putra menghadapi tantangan berat.

Dalam beberapa turnamen terakhir sektor tunggal memang belum dapat memberikan hasil yang menggembirakan meskipun beberapa pemain sudah menunjukkan perkembangan dalam penampilan mereka.

"Sektor tunggal memang harus benar-benar kerja keras. Khusus tunggal putra, harus diperbaiki lagi stroke nya, baik serangan, pertahanan, dan pola main," kata Kepala Bidang Pembinaan dan Prestasi Pengurus Pusat Persatuan Bulu Tangkis Seluruh Indonesia (Kabid Binpres PP PBSI) Susy Susanti.



"Selain itu, fisik, kecepatan, dan kelincahan di lapangan, serta antisipasi untuk mengambil kendali permainan, juga harus diasah lagi," kata Susy seperti dilansir BolaSport.com dari Badmintonindonesia.org.

Dari sektor tunggal putri, pemain muda Gregoria Mariska Tunjung, sebetulnya punya peluang untuk membuat kejutan.

Penampilan pemain asal klub Mutiara Cardinal Bandung ini cukup baik di sejumlah turnamen terakhir meskipun masih banyak yang perlu diperbaiki oleh Gregoria.

"Sebetulnya, Gregoria bisa mengimbangi pemain-pemain elite. Tetapi, dia masih kurang sabar dan gampang 'membuang bola'. Gregoria harus lebih siap capek dan diperkuat kelincahan kakinya, agar konsistensi pukulannya lebih akurat," ucap Susy.

(Baca juga: Olimpiade dan Paralimpiade Tokyo 2020 Akan Gunakan Teknologi Pengenal Wajah)

Sebagai salah satu cabang andalan Merah Putih, bulutangkis ditarget untuk menyumbang satu keping medali emas.

PP PBSI berharap satu emas datang dari sektor ganda campuran dan ganda putra.