Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Tetap membumi. Hal itulah yang coba dilakukan pebalap slalom Indonesia, Anjasara Wahyu, dalam ajang Asia Auto Gymkhana Competition (AAGC) 2018.
Anjasara Wahyu menyandang status juara bertahan saat turun dalam seri pembuka di Bali, Sabtu (11/8/2018).
Meski berjaya pada edisi tahun lalu, pemuda berumur 25 tahun itu tak lantas memandang lawan-lawannya dengan sebelah mata.
Sebagai informasi BolaSporter, jumlah negara yang ikut berpartisipasi adalah 13.
(Baca juga: International Cat Day - 5 Kucing Paling Terkenal di Sepak Bola)
"Saya tak mau anggap remeh rival. Pasalnya, semua peserta sudah mengalami kemajuan," tutur Wahyu kepada BolaSport.com.
"Mereka semua sangat bisa diperhitungkan. Selain rajin latihan dan ikut banyak kejuaraan, mereka pasti juga sudah belajar dari kesalahan tahun lalu," kata pria berkacamata itu.
Lebih lanjut, Wahyu melihat adanya kesiapan dari pebalap dari tim lawan untuk bertarung di Indonesia.
"Mereka sangat siap mengadapi balapan kali ini," katanya.
(Baca juga: Kisah Kocak Lalu Muhammad Zohri yang Tak Dikenali Driver Taksi Online)
Apa itu slalom?
Slalom adalah olahraga otomotif anyar yang menuntut si pengendara untuk melakukan manuver ekstrem dalam kecepatan tinggi.
Mobil diharuskan melintasi trek yang memiliki rintangan antara 180 derajat, 360 derajat, angka 8, dan jenis rintangan lain.
Adapun patokan penilaiannya adalah murni didasarkan oleh waktu.
Berbeda dari balapan biasa, para pebalap melakukan start sendiri-sendiri.
Cabang olahraga satu ini diprakarsai oleh Soebronto Laras, Helmy Sungkar, dan Arief Hidayat pada 1980.