Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Juara kelas berat WBC asal Amerika Serikat (AS), Deontay Wilder, tidak berharap mendapatkan pertarungan yang mudah ketika dia memasuki ring untuk menghadapi Tyson Fury (Inggris).
Setelah absen selama dua setengah tahun lamanya, Tyson Fury akhirnya comeback.
Fury kembali ke ring tinju pada Juni lalu dengan menghadapi Sefer Seferi (Albania).
Bertemu di Manchester Arena, Inggris, Fury berhasil merebut kemenangan atas Seferi pada ronde kelima.
(Baca Juga: Tyson Fury Sebut Anthony Joshua Telah Mempermalukan Tinju Inggris)
Usai kemenangan tersebut, Fury pun bersiap menghadapi penantang lainnya, Francesco Pianeta (Italia), di Belfast, Irlandia Utara, pada 18 Agustus mendatang.
Jika menang melawan Francesco Pianeta, Tyson Fury sudah dinanti oleh Deontay Wilder untuk bertarung pada akhir tahun ini.
Bakal ditantang oleh mantan juara dunia membuat Wilder harus mengakui sesuatu.
"Saya harus akui, dengan segala kejujuran, saya merasa melawan Fury akan menjadi pertarungan yang sulit dan keras bagi saya lebih dari yang dipikirkan orang lain," kata Wilder yang dilansir BolaSport.com dari Boxing Scene.
"Fury adalah salah satu yang terbaik dan saya hanya ingin yang terbaiklah yang menjadi lawan saya," tutur Wilder lagi.
(Baca Juga: Susy Susanti Beberkan Kelemahan Sekaligus Kelebihan Marcus Gideon/Kevin Sanjaya)
"Saya juga yakin ini akan menjadi pertarungan yang hebat. Saya benar-benar menantikan bertemu dengannya di Belfast," ujar Wilder.
Sebelum sepakat berduel dengan Tyson Fury, Deontay Wilder telah terlebih dahulu bernegosiasi dengan Anthony Joshua untuk melakoni pertarungan unifikasi (penyatuan) sabuk di kelas berat.
Namun, negosiasi itu tidak pernah membuahkan kesepakatan dan keduanya pun batal bertarung.
A post shared by BolaSport.com (@bolasportcom) on