Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Timnas U-16 Indonesia berhasil merebut gelar Piala AFF U-16 untuk pertama kalinya di edisi 2018 setelah menang 4-3 dalam adu penalti kontra Thailand di Stadion Gelora Delta, Sidoarjo, Sabtu (11/8/2018).
Muhammad Supriadi menjadi salah satu pahlawan bagi keberhasilan timnas U-16 Indonesia di Piala AFF U-16 2018.
Kehebatannya mengacak-acak sisi kanan pertahanan lawan menjadi senjata utama Garuda Asia dalam perjalanan menuju tangga juara.
Supriadi juga merupakan bintang utama Tim Pelajar U-15 Indonesia di turnamen Gothia China tahun lalu.
Kini prestasi Supriadi mendapat apreasi dari Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharani.
Supri pun akan dikirim untuk menimba ilmu di SSB tertua di kota Liverpool, Inggris.
Namun, siapa sangka ada sosok seorang pelatih lokal sekligus penjahit di balik kesuksesan bintang berusia 16 tahun ini.
(Baca juga: Gelandang Timnas U-16 Indonesia Tidak Ingin Dipuji Berlebihan Usai Jadi Juara)
Adalah Khoiron, sosok pelatih SSB Rungkut FC yang mengasah talenta alami Supri sejak kelas 1 SD hingga mengemas berbagai pernghargaan individual.
“Bakat talenta Supri kelihatan sejak kecil, mulai dari skill, kelenturan dan fisik. Larinya kencang dari kecil, setiap kompetisi pasti top skor atau pemain terbaik,” kata Ron, sapaan pelatih SSB Rungkut FC sejak tahun 1999, Selasa (14/8/2018).
Ron merupakan sosok penting yang mengantarkan Supriadi hingga bisa menimba ilmu di Jakarta meski prosesnya tidak mulus.
“Awal Supri bisa ke Jakarta karena saya kenalkan ke teman saya namanya Purwo. Dia teman saya di Persebaya Junior tapi wafat duluan,” kata Ron.
(Baca juga: Begini Kisah Pahit Gelandang Timnas U-16 Indonesia yang Sempat Ditelantarkan di Jakarta)
“Tapi dia (Supri) sudah bertekad makanya berangkat sendirian ke Jakarta dan di tampung orang baik di sana untuk terus latihan meski tim tujuannya (Blue Eagle) bubar,” tuturnya.
Selain menjadi pelatih, Ron juga menekuni profesi penjahit di lantai dua pasar Sinar Baru, Rungkut.
Meski menikmati pekerjaan sebagai pelatih dan penjahit, Ron rupanya berharap bisa menjadi pelatih profesional.
“Saya lebih dulu jadi penjahit dari pada pelatih. Menurut saya ini (penjahit) mengisi waktu saya bila tidak melatih. Meski jadi pelatih profesional jauh lebih baik,” tutupnya.
(Baca juga: Kemenangan Timnas U-16 Indonesia atas Thailand Disoroti 2 Klub Liga Inggris)
Ron sendiri mengaku tidak menyangka kini Supriadi sudah mampu membiayai keluarganya meski dulu tidak mampu beli sepatu bola, beli seragam, hingga bayar iuran SSB.
“Saya tidak menyangka, kini dia sudah bisa membanggakan keluarganya, daerahnya dan negaranya,” ungkap Ron sembari menjahit pesanan seragam.
Pelatih yang hingga saat ini memimpin ratusan murid SSB Rungkut setiap Rabu, Jumat dan Minggu sore di Lapangan Rungkut itu berharap Supri bisa makin bersinar.
“Saya senang dia mau di sekolahkan oleh bu Risma ke Liverpool. Ada beberapa tawaran dari klub juga. Saran saya dia sekolah saja dulu,” pungkasnya.