Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Olahraga yang mengandalkan kecepatan dan kekuatan di dalam air yakni polo air, akhirnya telah dimulai. Tim polo air putri yang mengawali laga di Asian Games 2018 yang digelar di Jakarta-Palembang, 18 Agustus-2 September, bertemu dengan Jepang, pada Kamis (16/8).
Pertandingan yang digelar di Pusat Akuatik Gelora Bung Karno (GBK), Senayan, Jakarta, tim polo putri yang digawangi Aliya Nadira dkk. langsung tertiinggal 2-0 oleh tim Negeri Sakura.
Namun, tim polo putri Indonesia arahan pelatih asal Serbia, Zoran Kontic, mampu mencuri dua angka penyeimbang sehingga membuat skor imbang 2-2 melalui Sarah Manzilina dan Nyiman Ayu Arsana. babak pertama pun ditutup dengan kekalahan Indonesia dengan skor 5-2.
Pada kuarter kedua, Jepang semakin di atas angin dengan tambahan dua gol. Indonesia hanya sanggup menambah satu bola melalui tangan Ivy Nernie Priscilla.
Pada kuarter ketiga dan keempat, Srikandi Merah-Putih cuma menambah satu gol. Sehingga Indonesia mengumpulkan 4 angka berbanding 15 yang diborong Jepang.
"Pertandingan pertama selalu menyulitkan. Di ajang sebesar AG 2018 wajar jika para pemain masih gugup. Karena ini pertama kalinya mereka bertanding di ajang sebesar AG," ujar Zoran.
(Baca juga: CdM Indonesia untuk Asian Games Lakukan Pengecekan Kamar hingga Menu Makanan di Wisma Atlet Kemayoran)
Zoran mengaku skuatnya sudah bertanding dengan maksimal, dan mencoba yang terbaik. Tapi hasilnya memang belum memuaskan.
"Pasca SEA Games kemarin, anak-anak sebenarnya sudah menunjukkan improve dan hasil latihan kemarin di Serbia. Mereka telah menunjukkan kemajuan dari segi skill dan teknik," ucap Zoran.
Pada pertandingan selanjutnya di Grup A, polo air putri Indonesia akan menghadapi Hong Kong, pada Jumat, (17/8/2018). Zoran mengaku sudah mengamati permainan tim Hong Kong dan siap memanfaatkan kesempatan yang ada dan memberi kejutan.
"Ada beberapa informasi tentang mereka (Hong Kong) yang bisa kami gunakan untuk saat latihan nanti dengan skuat kami. Saya harus terus mengamati mereka agar tak kecolongan," ujar Zoran.