Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Yayuk Basuki: Demi Bisa Menyambung Hidup, Saya Harus Menang Turnamen

By Imadudin Adam - Sabtu, 18 Agustus 2018 | 07:47 WIB
Acara launching KMT Commuter Line yang dihadiri oleh mantan atlet tenis nasional, Yayuk Basuki, di Stasiun Palmerah, Jakarta, Jumat, (17/8/2018). (IMADUDIN ADAM/BOLASPORT.COM)

Petenis legendaris Indonesia, Yayuk Basuki bercerita bagaimana sulitnya menjadi petenis profesional.

Menurutnya, keterbatasan biaya membuat ia harus berjuang lebih keras dibandingkan dengan petenis lainnya yang modalnya lebih besar.

"Dulu saya pernah ke luar negeri bertanding tanpa pelatih dan orang tua. Selain itu untuk urusan modal, kami juga terbatas karena saya pernah disuruh ke luar negeri satu bulan dengan bermodalkan 1000 US Dolar saja," tutur Yayuk.

(Baca Juga: Taufik Hidayat Akui Awalnya Tidak Ingin Menjadi Pebulu Tangkis)

"Makanya saya ingin juara untuk menyambung hidup di luar negeri. Karena kan bila juara hadiahnya uang, nah itu saya pergunakan untuk menyambung hidup saya," lanjutnya.

Selain menceritakan soal sulitnya menjadi petenis profesional dengan keterbatasan biaya, Yayuk juga memberikan pandangannya soal kans tim tenis Indonesia di Asian Games 2018.

Menurut Yayuk, tim tenis Indonesia bakal menghadapi tantangan berat di Asian Games 2018.

"Prediksi tenis di Asian Games memang tdk mudah. Tapi tdk ada sesuatu yg tidak mungkin. Apalagi ini main di Indonesia asian games 2018," ujar Yayuk.

"Asian games di Indonesia belum tentu bakal ada beberapa tahun lagi. Now or never!," pungkasnya.