Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Angkat besi merupakan salah satu cabang penyumbang medali bagi Indonesia. Dalam sejarah olahraga Indonesia, sudah banyak lifter kita menjadi wakil untuk Kejuaraan Dunia bahkan Olimpiade.
Maka itu, tak heran jika angkat besi kembali diandalkan di Asian Games 2018 Jakarta-Palembang.
Namun, bertindak sebagai tuan rumah tak membuat mereka mesti berangkat ke Opening Ceremony atau pembukaan Asian Games 2018 di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Jakarta, Sabtu (18/8).
Saat atlet-atlet lain tengah bersiap diri menuju SUGBK, 13 lifter Indonesia justru tengah beristirahat di Wisma Atlet Kemayoran, Jakarta.
Mereka tak lagi punya waktu untuk mengikuti pembukaan Asian Games 2018, karena akan tampil sejak Senin (20/8).
Eko Yuli Irawan, misalnya. Lifter peraih perunggu Olimpiade London 2012 dan perak Olimpiade Rio de Janeiro 2016 ini enggan mengikuti pembukaan Asian Games 2018 karena alasan yang tepat.
"Kegiatan-kegiatan di luar prestasi terlalu berisiko untuk kami ikuti. Bayangkan, kami harus berdiri dengan waktu yang lama sementara kami harus merawat badan kami," tutur Eko, kepada BolaSport.com.
(Baca Juga: Opening Ceremony Asian Games 2018 - Presiden Jokowi Lebih Hebat ketimbang Tom Cruise)
Biasanya, sepekan sebelum perlombaan adalah masa-masa terpenting bagi seorang lifter. Ada beberapa lifter yang sibuk diet, ada pula yang harus mengonsentrasikan dirinya demi mendapat mental bertanding yang baik.
Menurut manajer tim nasional angkat besi, Dirja Wihardja, angkat besi hanya akan diwakili oleh tim ofisial saja.
"Sri Wahyuni akan main tanggal 20, Eko tanggal 21, dan Deni juga Triyatno main tanggal 22. Mereka andalan kami, mangkanya mereka tak boleh diberangkatkan ke SUGBK," kata Dirja.