Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan melalui Dirjen Pengendalian, Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan (PPKL) MR Karliansyah memastikan kualitas udara rata-rata harian di Jakarta tidak dalam kondisi buruk, sebagaimana dilaporkan Aljazeera, Kamis (16/8/2018).
Sebelumnya, media yang berbasis di Doha, Qatar itu merilis berita dengan judul 'Air pollution welcomes athletes in Jakarta for Asian Games'.
Di media itu disebutkan bahwa polusi udara di Jakarta lebih buruk dari ibu kota China yakni Beijing, dengan kadar polusi mencapai 154 mikrogram per meter kubik.
Data pencemaran udara tersebut bertolak belakang dengan yang dirilis KLHK per kemarin (18/8/2018) hingga jam 15.00 WIB.
Alat pemantau kualitas udara yang dipasang di Jalan Gerbang Pemuda Gelora Bung Karno (GBK) menunjukkan angka Indeks Standar Pencemaran Udara (ISPU) atau Air Pollution Indeks (API) 84.
Sementara itu, PM 2.5 di GBK menunjukkan angka 16 atau jauh di bawah rata-rata harian standar WHO, yaitu 25.
"Justru itu yang membuat kami bingung. Di GBK kan ada satu alat itu (detektor pencemaran udara, red). Kita juga pakai yang di Dubes Amerika, nilai rata-rata hariannya hampir sama dengan GBK yaitu 19," kata Karliansyah, Sabtu (18/8/2018).
"Nilai ISPU itu harus rata-rata harian. Mungkin mereka tidak mengambil data rata-rata harian, pas udara jeleknya saja yang diambil," ujarnya.
(Baca juga: Asian Games 2018 - Tim Bola Voli Putri Indonesia Janji Tampil 'All Out')