Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Asian Games 2018 - Kementrian Lingkungan Hidup Pertanyakan Klaim Polusi Udara Jakarta Lebih Buruk daripada Beijing

By Delia Mustikasari - Sabtu, 18 Agustus 2018 | 21:41 WIB
Salah satu momen kemeriahan acara Opening Ceremony Asian Games 2018 saat kembang api mewarnai Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta, Sabtu (18/8/2018). (BOLASPORT.COM/HERKA YANIS PANGARIBOWO)

Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan melalui Dirjen Pengendalian, Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan (PPKL) MR Karliansyah memastikan kualitas udara rata-rata harian di Jakarta tidak dalam kondisi buruk, sebagaimana dilaporkan Aljazeera, Kamis (16/8/2018).

Sebelumnya, media yang berbasis di Doha, Qatar itu merilis berita dengan judul 'Air pollution welcomes athletes in Jakarta for Asian Games'.

Di media itu disebutkan bahwa polusi udara di Jakarta lebih buruk dari ibu kota China yakni Beijing, dengan kadar polusi mencapai 154 mikrogram per meter kubik.

Data pencemaran udara tersebut bertolak belakang dengan yang dirilis KLHK per kemarin (18/8/2018) hingga jam 15.00 WIB.

Alat pemantau kualitas udara yang dipasang di Jalan Gerbang Pemuda Gelora Bung Karno (GBK) menunjukkan angka Indeks Standar Pencemaran Udara (ISPU) atau Air Pollution Indeks (API) 84.

Sementara itu, PM 2.5 di GBK menunjukkan angka 16 atau jauh di bawah rata-rata harian standar WHO, yaitu 25.

"Justru itu yang membuat kami bingung. Di GBK kan ada satu alat itu (detektor pencemaran udara, red). Kita juga pakai yang di Dubes Amerika, nilai rata-rata hariannya hampir sama dengan GBK yaitu 19," kata Karliansyah, Sabtu (18/8/2018).

"Nilai ISPU itu harus rata-rata harian. Mungkin mereka tidak mengambil data rata-rata harian, pas udara jeleknya saja yang diambil," ujarnya.

(Baca juga: Asian Games 2018 - Tim Bola Voli Putri Indonesia Janji Tampil 'All Out')

KLHK juga membantah bahwa mereka disebut tidak melakukan langkah apa pun dalam meningkatkan kualitas udara.

Selain intensif mengantisipasi kebakaran hutan di beberapa daerah, koordinasi dengan beberapa instansi dalam menurunkan polusi udara kendaraan bermotor juga dilakukan.

"Kami beberapa bulan yang lalu selalu berkoordinasi dengan teman-teman Perhubungan, Mabes Polri dan Pemda. Gimana nih, karena (polusi) di kota itu sebagian besar dari kendaraan bermotor. Nah oleh karena itu sekarang dengan ganjil-genap itu bermakna sekali," ucapnya.

"Yang masuk wilayah ring satu itu kan cuma atlet dan offisial saja. Dan itu bahan bakar kendaraannya gas. Sudah banyak positifnya," imbuh Karliansyah.

Ia tidak memungkiri bahwa polusi udara akibat finalisasi beberapa infrastruktur di Jakarta yang dikebut untuk keperluan Asian Games 2018 ikut berkonstribusi pada pencemaran udara.

Namun, ia memastikan bahwa kondisi itu sudah dalam beberapa hari terakhir sudah membaik. Karliansyah juga mengimbau agar masyarakat lebih memilih kendaraan massal daripada kendaraan pribadi untuk mengurangi polusi.

(Baca juga: Kelebihan Kuota, Tim Tenis Indonesia Tidak Menginap di Wisma Atlet Palembang)

"Nah di minggu lalu itu mungkin karena masih ada finalisasi pembangunan infrastruktur, seperti trotoar, dan macam-macam. Sekarang sudah tidak ada lagi. Jadi sudah relatif membaik," ujar Dirjen PPKL ini.

"Saya sih berharap dalam dua hari ini sudah bagus kondisinya. Dari kemarin sudah sedang kondisinya," tambahnya.

Selain Jakarta, tuan rumah Asian Games 2018 lain yakni Palembang dilaporkan dalam kondisi baik.

Nilai ISPU yang dirilis KLHK per kemarin sore pukul 15.00 WIB berada di angka 30 dengan parameter PM10. Kebakaran hutan yang belum lama ini terjadi di Riau dan Pontianak, menurut Karliansyah tidak memberikan dampak signifikan.

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P