Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Kisah Perjuangan 3 Srikandi Penyumbang Emas Pertama Kontingen Merah Putih di Asian Games 2018

By Susi Lestari - Senin, 20 Agustus 2018 | 23:12 WIB
Atlet taekwondo, Defia Rosmaniar, merayakan keberhasilan meraih medali emas pada nomor poomsae individu putri di Plenary Hall JCC, Jakarta, Minggu (19/8/2018). (HERKA YANIS PANGARIBOWO/TABLOID BOLA)

Ada satu hal yang membanggakan pada penyelenggaraan Asian Games 2018 di hari kedua, Senin (20/8/2018), yakni kontingan Indonesia bisa menambah perolehan medali emasnya.

Lebih mengharukan lagi tiga dari empat emas pertama yang didulang kontingen Merah Putih dipersembahkan oleh atlet-atlet perempuan.

Emas Pertama


Atlet taekwondo, Defia Rosmaniar, merayakan keberhasilan meraih medali emas pada nomor poomsae individu putri di Plenary Hall JCC, Jakarta, Minggu (19/8/2018).(HERKA YANIS PANGARIBOWO/TABLOID BOLA)

Defia Rosmaniar atlet yang sukses memenangkan medali emas pertama untuk Indonesia di cabang taekwondo.

Usai memenangi medali yang disaksikan langsung oleh Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo, Defia mengatakan sangat bangga.

Kebanggaannya tersebut telah menutup kegugupan Defia menjelang pertandingan semifinal dan final kategori poomsae.

(Baca Juga: Bulu Tangkis Asian Games 2018 - Dapat Kecaman dari Presiden BAM, Goh/Tan Ingin Bangkit)

Pada pertandingan semifinal, Defia sebenarnya tidak yakin bisa mengalahkan Yun Ji-hye (Korea Selatan) yang dianggap sebagai lawan terkuatnya.

"Jantung saya berdetak lebih cepat saat menghadapi Yun, tetapi syukurlah semuanya berjalan lancar di semifinal. Saya benar-benar gugup dan mencoba menjaga semangat," ujar Defia dilansir BolaSport.com dari situs resmi Asian Games 2018.

Setelah memenangi laga semifinal, Defia pun termotivasi pada partai puncak.

"Saya menaruh kepercayaan di hati bahwa saya bisa. Ya, saya bisa mengalahkan mereka semua," ujar atlet kelahiran Bogor (Jawa Barat) berusia 23 tahun itu.

Sampai akhirnya mahasiswa pendidikan olahraga Universitas Negeri Jakarta itu mampu merebut kemenangan di partai final usai mengalahkan Salhshouri Marja (Iran).

Emas Kedua


Pewushu nasional Indonesia, Lindswell Kwok, beraksi pada kelas Taijiquan putri Asian Games 2018 pada Minggu, (19/8/2018) di Jiexpo, Kemayoran, Jakarta.(FERNANDO RANDY/TABLOID BOLA)

Setelah Defia, torehan apik berhasil dibukukan oleh atlet wushu Indonesia, Lindswell Kwok.

Lindswell berhasil memenangkan emas kedua untuk Indonesia di nomor taijiquan-taijijian.

"Saya mempersembahkan medali emas ini untuk semua rakyat Indonesia," kata Lindswell setelah pertandingannya di Jakarta International Expo, Kemayoran, Jakarta, Senin (20/8/2018).

Di pertandingan final, Lindswell sukses mengalahkan atlet China, Uen Ying Juanita Mok, yang dianggap sebagai lawan terkuat.

"Saya tidak melakukan persiapan khusus. Saya baru saja bangun lebih awal dan memastikan melakukan pemanasan," katanya menyebut persiapan jelang Asian Games 2018.

Kemenangan yang didapat ini membuat Lindswell semakin kukuh menyandang predikat "Ratu Wushu Asia Tenggara", terlebih dia sebelumnya telah memenangkan emas berturut-turut pada SEA Games edisi 2011, 2013, 2015, dan 2017.

Emas Ketiga


Atlet Balap Sepeda Indonesia Tiara Andini Prastika tampil di Seeding Run nomor Women Elite Downhill pada Asian Games ke-18 Tahun 2018 di Khe Bun Hill, Subang, Jawa Barat, Senin (20/8/2018).(AJI WISNU NOVIANTO/ ANTARA FOTO/NASGOC)

Emas ketiga yang diperoleh Indonesia kembali dipersembahkan oleh atlet putri.

Adalah Tiara Andini Prastika yang turun di cabang olahraga balap sepeda nomor downhill.

Tiara menjadi yang tercepat pada perlombaan yang diadakan di Khe Bun, Subang, Jawa Barat, Senin (20/8/2018), dengan catatan waktu 2 menit 33.056 detik.

Berdasarkan hasil tersebut, Tiara unggul sembilan detik di depan peraih medali perak, yakni atlet asal Thailand, Vipavee Deekaballes.

Sebelum memenangi medali emas, kemampuan Tiara sempat diragukan, terlebih setelah melihat catatan dari atas kertas.

(Baca Juga: Cerita Korban Tsunami Aceh yang Akhirnya Tampil di Asian Games 2018 sebagai Atlet Balap Sepeda)

Saat ini Tiara berada di peringkat 13 dunia dan dia menderita cedera pada jari telunjuk kanannya hanya beberapa bulan menjelang Asian Games 2018.

Namun semua keragu-raguan tersebut akhirnya ditepis dengan raihan medali emas yang berhasil direbut Tiara.

Setelah tiga srikandi merebut tiga emas pertama Indonesia, barulah atlet putra Indonesia mendulang medali yang keempat, yakni Khoiful Mukhib.

Khoiful berhasil menjadi penyumbang emas keempat setelah menjadi kampiun di balap sepeda nomor donwhill putra.

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P