Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Hingga hari kedua pelaksanaan Asian Games 2018 di Palembang, sejumlah venue pertandingan terlihat masih sepi penonton.
Cabang olahraga voli pantai misalnya, jika event internasional seperti Kejuaraan Asia Pasifik lalu selalu dipenuhi penonton, hal serupa tidak terjadi pada Asian Games kali ini.
Tribune penonton terlihat sepi. Bahkan ketika tim voli pantai putri Indonesia menghadapi Hong Kong, kursi tribune timur hanya diisi 5 orang.
(Baca Juga: Dengan Dua Hal Ini, Pelatih Persib Optimistis Timnas U-23 Indonesia Raih Medali Emas Asian Games 2018)
Sepinya jumlah penonton ini disinyalir akibat mahalnya tiket pertandingan.
Harga tiket dipatok Rp50 ribu hingga Rp200 ribu. Bahkan, tiket babak final sepak bola wanita mencapai Rp400 ribu.
Sementara pada Piala AFF 2018, tiket untuk penonton sepak bola wanita dijual hanya Rp100 ribu.
Begitu pula di cabor tenis yang selama ini selalu menggelar pertandingan internasional di Jakabaring, nyaris tidak ada penonton.
Suwanto, penonton yang datang dari Kota Palembang, merasa kecewa dengan mahalnya harga tiket.
Pasalnya, untuk menonton pertandingan, dia harus mengeluarkan biaya sebesar Rp350 ribu, itu belum termasuk biaya makan dan bahan bakar.
“Mahal tiketnya, saya nonton voli pantai bayar Rp100 ribu untuk tiket, dan Rp20 ribu untuk masuk pagar Jakabaring Sportcity. Jadi cukup besar kalau untuk sekali menonton,” ujar Suwanto.
(Baca Juga: Sempat Dicibir, Jorge Lorenzo Balik Serang Cal Crutchlow)
Menurut Suwanto, sudah seharusnya pemerintah menurunkan harga tiket karena tidak terjangkau oleh masyarakat yang tingkat ekonominya masih rendah.
“Kami ingin sekali menyaksikan pertandingan olahraga di Asian Games ini. Kalau nonton pertandingan terus, bisa tidak makan keluarga di rumah,” kata Suwanto.
Selain mahalnya harga tiket, penonton juga terkendala oleh sarana transportasi untuk menuju venue pertandingan yang jaraknya cukup berjauhan satu sama lain.
Koreografi Disorot Media Luar Negeri, Bobotoh Bangga https://t.co/0FghkHt0mu
— BolaSport.com (@BolaSportcom) August 21, 2018
Panitia membuat aturan larangan kendaraan pribadi dan tanpa stiker untuk masuk ke dalam kompleks olahraga.
Sebagai alat transportasi di dalam kompleks, panitia menyediakan kendaraan khusus yaitu shuttle bus berbahan bakar hidrogen dan listrik.
Kendaraan umum harus diparkir di kantong-kantong parkir yang disediakan panitia yang biayanya di atas ketentuan Perda Kota Palembang.
Untuk kendaraan roda dua dikenakan biaya sebesar Rp10 ribu, sedangkan kendaraan roda empat sebesar Rp20 ribu.
(Baca Juga: 13.000 Orang Tolak Menonton Real Madrid Setelah Cristiano Ronaldo Pergi)
Terkait sepinya penonton, Gubernur Sumsel Alex Noerdin mengakui masih kurangnya minat masyarakat untuk menyaksikan pertandingan.
Untuk memberikan dukungan kepada atlet, Alex berencana memberikan tiket gratis kepada pelajar.
Alex mengatakan, pihaknya mendapat jatah tiket gratis sebanyak 200 ribu lembar.
“Untuk mengatasi jumlah penonton yang sepi, saya akan mobilisasi pelajar SMA dan mahasiswa untuk datang menyaksikan serta memberikan dukungan buat atlet Indonesia yang bertanding,” ujar Alex Noerdin.
Sebuah kiriman dibagikan oleh BolaSport.com (@bolasportcom) pada