Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Juara dunia tinju kelas berat versi WBC, Deontay Wilder, percaya ada efek besar yang dialami para penggemar Anthony Joshua begitu tahu dirinya bisa mengalahkan Tyson Fury.
Wilder akan mempertahankan gelarnya melawan Fury pada tahun ini, kemungkinan pada bulan November, di Las Vegas, Amerika Serikat (AS).
Sementara Joshua akan melakukan laga wajib untuk mempertahankan sabuk WBA-nya dengan melawan Alexander Povetkin di Stadion Wembley, London, Inggris, pada 22 September mendatang.
Jika bisa mengalahkan Povetkin, Joshua akan kembali ke ring lagi pada 13 April 2019, namun belum memiliki lawan yang potensial.
Mengetahui hal tersebut, Wilder yang pernah melakoni negosiasi dengan Joshua percaya bahwa dirinya bisa dijadikan lawan.
Wilder mengaku bahwa pihak Joshua sengaja mengulur-ulur rencana pertandingan dengannya.
Oleh karena itu, petinju asal Negeri Paman Sam tersebut mengharapkan reaksi dari fan Joshua untuk memaksa terciptanya pertandingan unifikasi tersebut.
"Saya sudah tahu jika mereka sebenarnya tidak ingin melawan saya. Eddie Hearn (promotor Anthony Joshua) sudah mengungkapkannya," kata Wilder dilansir BolaSport.com dari Boxing Scene.
(Baca Juga: Bulu Tangkis Asian Games 2018 - Keunikan Lin Dan yang Bisa Bawa Pulang Medali Emas Tanpa 'Pegang Raket')
"Akan tetapi segalanya bisa berubah, begitu saya mengalahkan Fury, tidak ada keraguan soal petinju terbaik di divisi ini," terang Wilder.
"Faktanya Rob McCracken (pelatih Joshua) tidak akan membiarkannya bertanding sebelum siap. Saya rasa dia harus dipaksa. Para fan punya kekuatan untuk melakukannya," ucap Wilder.
Sebagai informasi BolaSporter, duel antara Anthony Joshua melawan Deontay Wilder akan mempertaruhkan lima sabuk gelar juara tinju.
Pemenang pertandingan tersebut nantinya akan memegang titel juara tak terbantahkan atau undisputed champion.
A post shared by BolaSport.com (@bolasportcom) on