Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Wishnutama, Direktur Utama/CEO NET Mediatama sekaligus Creative Director Pembukaan Asian Games 2018, menjelaskan pengamanan Presiden Jokowi menjadi salah satu alasan sebagian besar penyenyi melakukan lipsync di pembukaan Asian Games 2018.
Sebelumnya, pedangdut Tanah Air, Via Vallen, menuai kritik setelah tampil di acara yang digelar di Stadion Gelora Bung Karno, Jakarta, pada Sabtu (18/8/2018).
Pada acara tersebut, Via menyanyikan lagu 'Meraih Bintang' sebagai Official Theme Song Asian Games 2018 secara lypsinc.
"Lipsync? Sumpah saya ini berasa mimpi. Kenapa tidak Agnes Mo?" komentar akun @jaenadh.
"Ampun. Ampun. Kurang power. Letoy," akun @alfianoibt turut menanggapi.
(Baca Juga: Jadwal Asian Games 2018 - 37 Emas Diperebutkan, Indonesia Berpeluang Lewat Jet Ski)
Bahkan setelahnya Via sampai harus meminta maaf pada netizen di akun Instagramnya.
Wishnutama pun akhirnya buka suara mengenai alasan para penyanyi melakukan lypsync dalam acara tersebut.
Penyataan tersebut diberikan Wishnu dalam sebuah video yang diunggah penyanyi kenamaan Indonesia Erdian Aji Prihartanto alias Anji.
Uniknya salah satu alasan para penyannyi melakukan lipsync menurut Wishnutama adalah karena keamanan Presiden Jokowi.
Dalam sebuah percakapan yang dilakukan via telepon dengan Anji, Wishnu mengatakan bahwa saat acara berlangsung semua performer termasuk penari menggunakan earpiece wireless.
Ada sekitar 7000 earpiece wireless yang digunakan oleh para performer, jumlah tersebut belum termasuk HT dan earpiece yang digunakan oleh ribuan panitia dan petugas keamanan.
(Baca juga: Soal Perjuangan dan Cedera Anthony Ginting, Sujiwo Tedjo Menilai Tak Pantas Dibesar-besarkan)
Wishnu menjelaskan bahwa penggunaan alat-alat wireless sebanyak itu dalam waktu yang bersamaan berpotensi menimbulkan masalah dalam penerimaan sinyal.
Artinya mic wireless yang digunakan para penyanyi pun berisiko terkena dampaknya.
Selain itu demi keamanan presiden Jokowi, Paspampres bisa menyalakan sebuah alat bernama jammer jika diperlukan.
Jammer adalah alat yang bisa digunakan untuk mengacaukan sinyal wireless dan ponsel.
Meski saat pembukaan alat tersebut tidak dinyalakan, menurut Wishnu risiko teknis dari bernyanyi live masih terlalu tinggi.
"Risikonya terlalu tinggi untuk sebuah pagelaran yang sifatnya seperti ini. walaupun kita siapkan micnya untuk bisa live. Tapi telalu berisiko, itu berbahaya untuk penampilan siapapun" ucap Wishnu.
Menurut Wishnu hal tersebut adalah hal yang wajar dan Via Vallen tidak perlu sampai meminta maaf karena hal tersebut.
"Tidak ada yang perlu minta maaf menurut saya, termasuk Via. Ini merupakan hal yang wajar dengan begitu banyak komplikasi yang terjadi pada hari itu."
A post shared by BolaSport.com (@bolasportcom) on