Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Asian Games 2018 - Mixed Zone Semrawut, Juara Karate Asian Games Diperlakukan Tidak Layak

By Andrew Sihombing - Sabtu, 25 Agustus 2018 | 17:57 WIB
Karateka Jepang, Kiyou Shimizu, saat diwawancarai awak media dari negerinya selepas menjuarai nomor kata perorangan putri Asian Games 2018 di Plenary Hall Jakarta Convention Center, Sabtu (25/8/2018). (ANDREW SIHOMBING/BOLASPORT.COM)

Pemandangan tak mengenakkan terlihat di mixed zone cabang karate Asian Games 2018 yang bertempat di Plenary Hall Jakarta Convention Center, Sabtu (25/8/2018).

Sesi wawancara dengan peraih medali di nomor kata perorangan dilakukan sambil berdiri dan bergerombol serta diselingi dengan orang-orang yang lalu-lalang.

Lazimnya, sesi wawancara resmi dalam event olahraga berlangsung di ruangan khusus.

(Baca Juga: BREAKING NEWS - Pasangan Tenis Christopher/Aldila Raih Medali Emas bagi Indonesia)

Narasumber, dalam hal ini atlet maupun pengurus olahraga yang bersangkutan, ditempatkan di balik meja khusus dengan menghadap ke awak media.

Namun, pemandangan yang sesungguhnya normal itu tak terjadi di cabang karate Asian Games 2018, ajang multievent yang mempertemukan atlet-atlet terbaik di level Asia.

Setidaknya, pada hari pertama pergelaran cabang karate Asian Games 2018, juara-juara nomor kata perorangan memberi keterangan sambil berdiri dan dikerubungi oleh awak media.

Itulah yang terlihat saat dua karateka Jepang yang meraih medali emas di nomor kata perorangan putra dan putri, Kiyou Shimizu serta Ryo Kiyuna, diwawancarai oleh awak media dari negerinya.

(Baca Juga: Hasil Bulu Tangkis Asian Games 2018 - Tontowi/Liliyana Pastikan Tiket ke Babak Semifinal)

Para pekerja pers asal Jepang memang banyak berkumpul di Plenary Hall JCC ketika itu karena baik Shimizu maupun Kiyuna memang sudah diprediksi meraih medali emas.

Shimizu menjadi magnet karena keberhasilannya mempertahankan medali emas seperti yang diraih di Incheon empat tahun lalu, sementara Kiyuna sukses memutus kedigdayaan karateka Malaysia pada nomor kata perorangan putra dalam dua Asian Games terakhir.

Parahnya lagi, banyak atlet, pengurus federasi, wasit dan juri, aparat keamanan, hingga panitia yang lalu lalang, baik sendiri-sendiri maupun bergerombol, hingga menambah kesemrawutan suasana di mixed zone.


Karateka Jepang, Ryo Kiyuna, saat diwawancara awak media dari negerinya selepas meraih medali emas nomor kata perorangan putra Asian Games 2018 di Plenary Hall Jakarta Convention Center, Sabtu (25/8/218).(ANDREW SIHOMBING/BOLASPORT.COM)

Saat BolaSport.com menanyakan ada atau tidaknya ruang khusus untuk wawancara dengan atlet, salah satu panitia menjawab bahwa memang ruangan itu tidak ada.

"Meja untuk wawancara saja tidak ada. Kami sudah meminta ke Inasgoc, tetapi tidak ada kabarnya," tutur anggota panitia pelaksana yang namanya disimpan BolaSport.com itu.

"Memang tidak layak bagi atlet diperlakukan seperti ini, dikelilingi oleh wartawan di pojok-pojok ruangan seperti orang yang diperlakukan tidak senonoh," katanya lagi.

 

A post shared by BolaSport.com (@bolasportcom) on

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P