Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Kegagalan atlet pada ajang Asian Games 2018 sering kali berujung dengan aksi bully yang dilakukan oleh warganet.
Belakangan ini ramai diperbincangkan di berbagai media sosial terkait aksi bully ditujukan kepada atlet yang kalah di Asian Games 2018.
Beberapa komentar bernada cacian dan hinaan kerap kali bertengger di kolom komentar mendia sosial atlet yang mewakili Indonesia di Asian Games 2018.
(Baca juga: Reaksi Brilian Anditany Ardhiyasa Usai Menerima Kritikan Pedas dari Netizen)
Terbaru, pemain timnas U-23 Indonesia seperti Andritany Ardhiyasa, Saddil Ramdani, dan Septian David Maulana juga merasakan keganasan netizen.
Maraknya kebiasaan buruk netizen ini membuat seorang psikiater bernama Jiemi Ardian turut berkomentar.
Ada Simbol Kehebatan Liliyana Natsir-Tontowi Ahmad di Rumah Senilai Rp 1,5 Miliar Milik Mereka https://t.co/HkkmhkwWpl
— BolaSport.com (@BolaSportcom) 25 Agustus 2018
Melalui akun Twitter, Jiemi Ardian menuliskan thread terkait aksi persekusi yang dilontarkan warganet kepada sederet atlet Indonesia.
Thread Jiemi Ardian mendadak viral dan mendapatkan ratusan retweet.
Menurutnya, kebiasaan buruk netizen itu karena ekspektasi berlebihan yang fokus dengan hasil dan melupakan proses.
(Baca juga: Saddil Ramdani Sampaikan Salam Perpisahan kepada Luis Milla)
Melihat netizen di kolom komentar IG atlit, saya jadi berpikir
Kita perlu mulai menilai anak sekolah bukan dari hasil nilai akhirnya, tapi dari perjalanan proses nya. Proses sama pentingnya dgn hasil. Biar kita ga haus nilai, ga cuma haus kemenangan tapi juga peduli prosesnya
— dr. Jiemi Ardian (@jiemiardian) August 24, 2018
Kebiasaan tersebut membuat masyarakat lebih banyak berkomentar tentang hasil ketimbang menghargai proses.
Dalam cuitannya terakhir, Jiemi Ardian berpesan bahwa kegagalan setiap masyarakat harus berani bangkit kembali setelah mengalami kegagalan.
Timnas U-23 Indonesia Terkena Kutukan Sewindu Asian Games https://t.co/NCCI6VIF5h
— BolaSport.com (@BolaSportcom) August 24, 2018