Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Ada cerita tidak terduga di balik medali emas yang diperoleh Christopher Rungkat/Aldila Sutjiadi pada final tenis ganda campuran Asian Games 2018 pada Sabtu (25/8/2018).
Dalam jumpa pers usai upacara penyerahan medali, Christopher Rungkat mengungkapkan cerita mengejutkan awal penyatuan dirinya dengan Aldila Sutjiadi.
"Dua minggu yang lalu," ujar Christo singkat.
(Baca juga: Ucapkan Terima Kasih ke Indonesia, Ada Asa Timnas U-23 Vietnam ke Suporter Garuda)
Awak media yang mendengarkan pun sempat terkejut dengan jawaban lugas dari petenis putra terbaik Indonesia saat ini.
"Beneran," kata Christo mantap.
(Baca juga: Resep Vietnam Jadi Satu-satunya Wakil ASEAN pada perempat final sepak bola Asian Games 2018)
"Kan Aldila sibuk sendiri dengan jadwalnya dan saya juga sibuk sendiri dengan jadwal saya," jelasnya.
Christo pun mengungkapkan resep kesuksesannya dengan Dila meski hanya dua minggu latihan bersama.
(Baca juga: Ketika Luis Milla Tak Bisa Menutupi Kemarahan)
"Karena saya mengenal karakter Aldila dengan baik," ujar Christo.
Kerja sama Christo/Dila di final berbuah kemenangan 6-4, 5-7 (10-7) atas wakil Thailand, Luksika Kumkhum/Sonchat Ratiwatana.
Hasil ini membuat medali emas ganda campuran yang terakhir kali menjadi milik Indonesia pada Asian Games 1990 Beijing akhirnya kembali.
Christo/Dila menjadi pasangan kedua setelah Hary Suharyadi/Yayuk Basuki yang menyumbang medali emas tenis nomor ganda campuran pada 28 tahun lalu.
(Baca Juga: Voli pantai Asian Games 2018 - Siapa Tim Putra yang Selamatkan Emas dan Perunggu?)
"Kami merasa bangga sekali. Sangat senang bisa membuktikan jika kami layak diperhitungkan. Saya selalu berpesan kepada Dila untuk jangan cepat puas," kata Christo.
Petenis 28 tahun tersebut pun berharap jika Asian Games 2018 akan membuka jalan baginya dan Dila melaju ke Olimpiade 2020 Tokyo.
"Target selanjutnya mudah-mudahan kami bisa tampil di Olimpiade, amin," kata Christo mantap.