Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Kawasan GBK Masih Belum Ramah Terhadap Pengunjung dengan Kebutuhan Khusus

By Firzie A. Idris - Minggu, 26 Agustus 2018 | 20:40 WIB
Trotoar tinggi yang harus dilewati seorang pengunjung yang membawa stroller di kawasan Stadion Utama Gelora Bung Karno di ajang Asian Games 2018. (FIRZIE A. IDRIS/BOLASPORT.COM)

 Area Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK) masih jauh dari ramah bagi para pendatang dengan kebutuhan khusus, seperti mereka pengguna stroller bayi atau pun pengunjung difabel.

Hal ini dialami beberapa pengunjung yang membawa stroller bayi ke Area Bhin Bhin di dekat pintu masuk timur GBK yang menghadap FX Sudirman dan Hotel Century.

Beberapa hal yang membuat sulit adalah pintu masuk mereka yang disatukan dengan flow utama pengunjung sehingga mengganggu kenyamanan.

Terlebih, pintu keluar check point tersebut langsung menghadap trotoar tinggi.

"Untung saya tadi dibantu para petugas sehingga relatif bisa mudah masuk," tutur Ari, yang datang dengan stroller untuk anaknya yang masih berusia 2,5 tahun.

(Baca juga: Catat! Ini Jadwal Lengkap E-Sports pada Asian Games 2018)

Namun, bantuan serupa tak lagi ditemukan seusai check point, padahal ada banyak trotoar yang memisahkan berbagai macam section penonton di Area Bhin-Bhin itu.

Apalagi, alun-alun Area Bhin Bhin menjadi salah satu venue nobar dan pusat jajanan di kawasan GBK sehingga lajur untuk pendatang dengan kebutuhan khusus kian terbatas dengan padatnya pendukung yang memadati area tersebut.

"Tidak ada ramp sehingga naik turun trotoar ribet sekali, apalagi jika dibandingkan dengan Singapura. Masih jauh!" tuturnya sembari mengeluhkan kualitas trotoar kawasan tersebut yang masih jauh dari rata.


Trotoar tinggi yang harus dihadapi pengunjung dengan kebutuhan khusus, seperti yang membawa anak batita, di kawasan Stadion Utama Gelora Bung Karno pada ajang Asian Games 2018.(FIRZIE A. IDRIS/BOLASPORT.COM)

Ari bukan satu-satunya pendatang yang membawa stroller anak dan terlihat kesulitan.

Sedikitnya BolaSport.com memantau 5-6 pasangan juga terlihat kesulitan di area GBK.

Pengalaman mereka tentu berbeda dengan klaim Kementrian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR).

Dalam siaran pers mereka seperti dikutip BolaSport.com dari Tempo, bahwa kawasan GBK "telah memenuhi standar internasional setiap cabang olahraga dan mengakomodir kebutuhan penyandang disabilitas atau difabel."

(Baca juga : Andai Tak Jadi Idol Kpop, Deretan Artis Ini Mungkin Bisa Ikut Asian Games 2018)

Poin ke-12 dari rilis tersebut adalah tentang penataan kawasan GBK, "tersedia jalur pemandu (guiding block) pada sepanjang koridor dan trotoar di kawasan GBK. Kawasan GBK juga dilengkapi toilet bagi penyandang disabilitas."

Bukan hanya di kawasan sekitar stadion, hal serupa juga masih terlihat di stadion sendiri.

Di upacara pembukaan, BolaSport.com melihat bahwa ada seorang penyandang difabel yang ditempatkan di pintu masuk terowongan VIP, menghalangi jalan bagi para pendatang lain dan tentu saja membuat ibu-ibu tersebut kelihatan tidak nyaman.

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P