Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Tim panjat tebing putra mampu menciptakan final sesama Indonesia pada final nomor speed relay Asian Games 2018.
Medali emas berhasil dipersembahkan tim Indonesia 2 yang beranggotakan M Hinayah, Rindi Sufriyanto, Abu Dzar Yulianto, dan Veddriq Leonardo berhak atas medali emas dengan catatan waktu 18,68 detik.
Mereka menang setelah tim Indonesia 1 yang diisi Aspar, Sabri, Septo Wibowo Siburian, Muhammad Fajri Alfian, dinyatakan False Start (FS).
Meski mampu memenuhi target medali emas dari nomor ini, pelatih tim panjat tebing Indonesia, Caly Setiawan, menyoroti timer atau alat pencatat waktu yang terlalu sensitif sehingga merugikan peserta.
"Saya sejak awal sudah kecewa dengan timer. Timer itu terlalu sensitif. Kalau yang ,endapat FS satu hingga dua tim tidak masalah, tetapi yang FS banyak," kata Caly kepada BolaSport.com seusai pertandingan.
"Olahraga ini jadi kehilangan nilai entertaining-nya. Tidak enak sekali ketika melihat banyak yang kalah menang karena FS. Nah, ini yang harus direview ulang oleh pihak perusahaan penyedia timer. Untuk individu tidak masalah, tetapi kalau beregu sangat sensitif," tutur Caly.
(Baca juga: Voli Pantai Asian Games 2018 - Putu Dini Jasita, Gempa Lombok, dan Kulit Menghitam)
Menurut Caly, ketika peserta yang sedang menjalani pertandingan bergerak sedikit saja sudah dinyatakan FS.
"Mereka (tim Indonesia 1) bukannya tidak mampu dan tidak berdaya, tetapi timernya perlu direview. Penyelenggaraan secara umum luar biasa karena ini kejuaraan berkelas dunia. Tetapi, timer mencederai kejuaraan nomor relay," aku Caly.
FS juga dialami tim putri Indonesia 2 pada fase semifinal 2.
Tim panjat tebing Indonesia menutup penampilan mereka pada Asian Games 2018 dengan mengoleksi tiga keping medali emas, dua medali perak, dan satu medali perunggu.
A post shared by BolaSport.com (@bolasportcom) on