Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Ada 10 pemain dan beberapa mantan pesepak bola jadi korban skandal investasi ”saham rumah” yang diketahui bodong. Investasi bodong ini dijalankan oleh karyawan Suruga Bank Ltd.
Skandal itu menyebabkan kebangkrutan perusahaan real estat yang terlibat dalam skema investasi itu.
Satu pemain klub Liga Jepang atau J-League yang enggan menyebutkan nama mengatakan kepada The Asahi Shimbun, bahwa dia stres akibat skandal ini.
(Baca juga: Eks Penyerang AC Milan Mandul, Kans Klub China Ini ke Semifinal Liga Champions Asia 2018 Agak Menipis)
Sang pesepak bola pun tidak dapat fokus pada permainannya di lapangan.
Bank, yang bermarkas di Numazu, Prefektur Shizuoka, mengaku memalsukan dokumen dan kejanggalan lain dalam proyek saham perumahan pada konferensi pers, 15 Mei 2018.
(Baca juga: BREAKING NEWS - PSSI Pertahankan Luis Milla)
Dalam skema tersebut, banyak investor jatuh dan menanggung hutang setelah dijanjikan pengembalian dari pendapatan sewa fasilitas rumah.
Namun, sebagian besar tidak pernah terwujud karena agen real estat tidak dapat mengisi semua unit.
(Baca juga: Xavi Hernandez Tampil Istimewa, Satu Kaki Klub Qatar Ini di Semifinal Liga Champions Asia 2018)
Pemain J-League yang terlibat termasuk mantan dan anggota tim nasional (timnas) Jepang saat ini.
Menurut Hirotaro Kato, pengacara yang memberikan konsultasi untuk beberapa pemain yang menjadi korban, ada peran agen yang terdaftar di Federasi Sepak Bola Jepang (JFA).
(Baca juga: Apparel asal Thailand Jadi Sponsor Sepak Bola Baru Piala AFF 2018)
Orang ini disebut Kato bertanggung jawab atas pekerjaan kontrak atau negosiasi transfer, berperan sebagai perantara ke pemain yang diminta untuk investasi tersebut.
Satu agen real estat yang dikutip keterangannya oleh Kato, bahwa dia membayar biaya pengenalan kepada perantara.
(Baca juga: Daya Tarik Asian Games 2018 yang Luar Biasa, Lebih dari 150 Ribu Orang Datang ke GBK dalam Dua Hari)
Pemain mengatakan bahwa dia diminta untuk berinvestasi dalam proyek oleh perantara, yang dia percaya.
Si perantara mengatakan: ”Ini akan membantu masa depan Anda.”
(Baca juga: Gagal ke Perempat Final Asian Games, Pemain Timnas U-23 Malaysia Justru Naik Kasta)
Pemain itu juga berkata: ”Saya tidak dapat fokus pada permainan saya, ketika runtuhnya proyek itu terungkap pada awal tahun.”
”Tingkat stres saya tinggi setiap hari,” tutur pemain ini.
Dia mengatakan, sekarang sedang bernegosiasi untuk membayar hutangnya ke bank sambil berjuang untuk mendapatkan pembeli proyek rumah itu.
(Baca juga: Gagal ke Perempat Final Asian Games, Pemain Timnas U-23 Malaysia Justru Naik Kasta)
Ada pun untuk Suruga Bank, pemain tersebut berkata: ”Saya memiliki perasaan campur aduk tentang masalah ini karena bank telah menjadi sponsor dari pertandingan sepak bola.”
Suruga Bank dikenal sebagai sponsor utama sepak bola profesional, termasuk sponsor khusus Piala Kaisar.
(Baca juga: Penyerang Jepang Berdarah Nigeria Cetak Sejarah dengan Membuat Hat-trick pada J-League 2)
JFA menolak berkomentar terkait persoalan ini.
”Kami akan menahan diri untuk tidak berkomentar untuk saat ini karena kami belum mengakui detail tentang masalah ini,” tulis JFA dalam pernyataan mereka.
(Baca juga: Kena Sanksi 'Karena' Messi, Presiden Federasi Sepak Bola Palestina Siap Melawan Keputusan FIFA)