Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Keluarga juara dunia MotoGP 2006, Nicky Hayden, meminta kompensasi kepada tersangka yang menabrak mantan pebalap Repsol Honda itu.
Seperti diketahui, Nicky Hayden meninggal dunia setelah mengalami kecelakaan saat bersepeda melintasi simpang emat jalan Vi Tavoleto, Rimini, Italia, pada 22 Mei 2017.
Pengendara mobil bermerk Peugeot sudah ditetapkan sebagai tersangka dan akan mulai menjalani persidangan pada 9 September 2018.
(Baca Juga: Update Perolehan Medali Asian Games 2018 - Tembus 30 Emas, Indonesia Makin Nyaman di Peringkat Ke-4)
Dilansir BolaSport.com dari Tuttomotoriweb, pihak keluarga Nicky Hayden meminta kompensasi kepada tersangka sebesar 6 juta euro (Rp10,2 miliar).
Hal itu kemudian memantik perdebatan karena baik Hayden dan tersangka tidak menaati peraturan saat kecelakaan tersebut terjadi.
Dari rekaman CCTV, Nicky Hayden tampak asyik mendengarkan musik melalui iPod-nya dan terlihat menerobos lampu merah.
Di lain sisi, sang penabrak juga melaju dengan kecepatan 72,8 km/j, padahal batas kecepatan adalah 50 km/j.
Menurut keluarga Hayden, kecelakaan bisa terhindarkan jika sang penabrak melaju di bawah batas kecepatan.
Namun pengacara sang penabrak memiliki pandangan lain, yang menurutnya kecelakaan memang tidak bisa terhindarkan.
Adapun untuk menghormati mendiang Nicky Hayden, sebuah taman akan di resmikan saat GP San Marini pada 7-9 September 2018.