Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Skuat judo Indonesia, baik putra maupun putri, dipaksa mengakui keunggulan lawan-lawan mereka pada kategori perorangan Asian Games 2018 yang digelar di Jakarta Convention Center (JCC), Senayan, 29-30 Agustus.
Pada hari pertama, empat judoka andalan Indonesia, berguguran pada babak awal.
Salah satu pejudo Indonesia yang turun pada nomor -66 kg, Mochammad Syaiful Raharjo, mengakui jam terbang judoka Tanah Air untuk berkompetisi internasional masih kurang.
(Baca juga: Judo Asian Games 2018 - Tak Bisa Tampil Maksimal, Pejudo Indonesia Minta Maaf)
Pada hari kedua, walau ada perebutan peringkat ketiga dari kelas 63 kg, judoka Indonesia kembali gugur.
Selebihnya, para judoka Merah Putih dikalahkan juara juara dunia dari negara-negara kuat Asia.
Maka, tak heran jika hasil pada Asian Games 2018 belum bisa maksimal.
"Kami kurang jam terbang untuk kompetisi internasional. Jadi, begitu dapat nilai kami terus menyerang dan panik bila musuh mengejar ketertinggalan," ujar Syaiful kepada BolaSport.com.
Syaiful melihat secara fisik tim Indonesia sebenarnya bisa bersaing dengan lawan-lawan kuat.
"Hanya, secara teknik dan taktik saja kami masih banyak kekurangan," kata judoka berusia 31 tahun itu.
Namun, Syaiful tak ingin larut dalam kekecewaan. Ia berharap pada nomor beregu, tim judo Indonesia baik putra maupun putri bisa berbicara banyak di JCC.
"Sabtu (1/9/2018), kami akan bertarung di nomor beregu. Semoga bisa memberikan yamg terbaik," ujar peraih medali emas di SEA Games 2017 Malaysia itu.
A post shared by BolaSport.com (@bolasportcom) on