Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Pelatih cabang kurash Indonesia, Deni Zulfendri, menilai wasit yang memimpin pertarungan atlet putra Indonesia di kelas kurang dari 90 kilogram berlaku tidak adil sehingga menyebabkan Adesta Putu Wiradamungga mengalami kekalahan.
Adesta merupakan salah satu atlet kurash Indonesia yang diperkirakan bisa membuat kejutan di Asian Games 2018.
Namun, langkahnya harus terhenti di babak 16 besar setelah dikalahkan atlet asal Taiwan, Lo Yuhsuan.
Saat pertandingan yang berlangsung di Assembly Hall, Jakarta Convention Center (JCC), Senayan, Kamis (30/8/2018), memang terlihat melakukan beberapa bantingan.
(Baca juga: Meski Sudah Habis 5 Hari Lalu, Maskot Asian Games Belum Distok Ulang)
Namun, tidak satu pun usahanya yang dinyatakan membuahkan poin.
Alhasil, Yuhsuan dengan satu bantingan tak sempurnanya diberikan poin yonbosh dan akhirnya menang dengan skor 5-0.
"Menurut kami Adesta tidak kalah karena beberapa kali bandingannya seharusnya mendapat poin tetapi tidak diberikan oleh wasit," kata Deni Zulfendri kepada BolaSport.com.
"Di luar itu, bantingan lawan ada sekali yang masuk tetapi menurut kami tidak seharusnya mendapat poin. Dengkulnya lebih dulu menyentuh matras dan tidak langsung membanting tetapi wasit tetap memberinya poin," ucapnya.