Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Kisruh yang terjadi di cabang olahraga pencak silat Asian Games 2018 mendapat perhatian serius dari media Malaysia, Malay Mail.
Cabang olahraga pencak silat menjadi penyumbang medali emas terbanyak bagi Indonesia di Asian Games 2018.
Kontingen Indonesia meraih 14 medali emas dari total 16 nomor yang dipertandingkan.
Dominasi Indonesia itu membuat media Malaysia, Malay Mail, memberi perhatian lebih.
Menurut Malay Mail, pencak silat di Asian Games 2018 dinilai banyak merugikan Malaysia.
(Baca Juga: 5 Pemain yang Bikin Real Madrid Jilat Ludah Sendiri, Mariano Diaz yang Terbaru)
Kontroversi di cabor tersebut dimulai ketika atlet Malaysia, Muhammad Sobri, melayangkan tendangan terlarang ke punggung atlet Singapura, Sheik Ferdous Sheik Alauddin.
Aksi itu membuat Sobri didiskualifikasi dan dianggap kalah dengan skor 0-5.
Selanjutnya, atlet Malaysia Mohd Al Jufferi Jamari mengundurkan diri ketika laga kontra Komang Harik Adi Putra tinggal menyisakan beberapa detik lagi.
(Baca Juga: Jersey Bekas Jonatan Christie Dilelang, Harganya Fantastis dan Jadi yang Paling Mahal)
Jufferi menilai wasit pada pertandingan itu berat sebelah dan menguntungkan Indonesia selaku tuan rumah.
"Saya marah karena juri tak memberi poin dengan adil," kata Al Jufferi yang kemudian memukul papan triplek hingga berlubang.
Malay Mail pun ragu bahwa cabor pencak silat dapat berdampak positif bagi olahraga Asia Tenggara di masa yang akan datang.
Sebab, media yang sama juga menyoroti hubungan kedua negara yang merenggang akibat pencak silat di SEA Games 2017 yang digelar di Malaysia.
(Baca Juga: Luka Modric Komentari Unggahan Michael Essien soal Persib Bandung)
"Ini bukan kali pertama kedua tim bersitegang karena pencak silat. Di SEA Games 2017 di Kuala Lumpur, Indonesia menuduh Malaysia melakukan kecurangan di nomor ganda putra dengan menambahkan skor kepada tim tuan rumah," tulis Malay Mail.
"Tuduhan itu juga muncul setelah panitia penyelenggara secara tak sengaja mencetak bendera Indonesia dengan terbalik dalam majalah yang jadi cinderamata. Hal itu menuai protes di Indonesia dan terjadi aksi balas dendam," tulis media tersebut menambahkan.