Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Sebelum semifinal melawan Kenta Nishimoto, saya sudah bernazar akan menyisihkan sebagian bonus untuk orang yang membutuhkan kalau seandainya bisa juara dan bonus cepat turun. Saat ini yang sangat membutuhkan adalah mereka yang di Lombok.
Tetapi, bukan hanya untuk korban gempa Lombok. Saya juga akan menyisihkan untuk team support yang selama ini sudah mendukung saya.
Asian Games ini kan tidak hanya 1-2 minggu karena kami juga sudah menggelar persiapan sejak tahun lalu.
Selama itu, ada tim support yang membantu, seperti tim dokter, tim masseur, tim masak, tim dari fisioterapi, hingga tim pelatih.
Kami semua merupakan kesatuan. Jadi, yang sukses bukan hanya saya, melainkan tim. Ini semua karena tim. Saya akan menyisihkan sebagian bonus untuk mereka juga.
Soal selebrasi buka baju, ini memang sudah dan akan jadi trademark?
Sebenarnya itu benar-benar secara spontan. Hal itu pertama kali saya lakukan di smeifinal saat menghadapi Kenta Nishimoto.
Saat itu momennya memang tepat karena pertandingan ramai.
Buka baju itu spontan karena saya bisa lepas dari tekanan, jadi tidak ada pikiran untuk menjadikan itu trademark. Itu cuma spontanitas.
Mungkin karena seperti saya katakan, yang hadir di stadion bukan cuma pecinta bulu tangkis dan histerianya agak berlebihan dan media juga melebih-lebihkan, akhirnya selebrasi ini jadi viral.