Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Menteri Pemuda dan Olahraga, Imam Nahrawi, meminta induk organisasi renang Indonesia (PRSI) untuk belajar dari China dan Malaysia seusai Asian Games 2018.
Hingga Sabtu (1/9/2018) atau satu hari sebelum penutupan, tim Merah-Putih tak bisa menghasilkan satu medali pun dari cabang akuatik.
Hal tersebut berbanding terbalik dengan wakil-wakil China yang secara rutin naik podium juara, terutama di nomor lompat indah.
Malaysia juga bisa menyabet satu perunggu dari kategori tersebut.
Demi pengembangan prestasi, Imam Nahrawi berharap PRSI bisa mencontek ilmu dari Negeri Jiran dan Negeri Tirai Bambu.
(Baca Juga: Eksklusif Jonatan Christie: Kekasih, Olimpiade, Juara Dunia, dan Bangkit dari Keterpurukan)
(Baca juga: Asian Games 2018 - Medali Emas Indonesia Bertambah Lewat Pipiet Kamelia)
"Setelah ini (Asian Games 2018, red), saya minta kepada PRSI untuk mempelajari apa yang dilakukan Malaysia sehingga bisa mendapat perunggu. Pelajari juga cara-cara China sehingga raihan angka mereka sangat luar biasa," tutur sosok berumur 45 tahun itu saat ditemui BolaSport.com dan media lain di Stadion Akuatik, Jumat (30/8/2018).
"Harus ada keseimbangan antara venue yang megah dengan prestasi. Itulah harapan kami," ucap Imam.
Lebih lanjut, Imam menyebut akan ada evaluasi bagi cabang olahraga yang belum bisa menghasilkan medali.
Menurut BolaSporter grup mana yang bisa disebut sebagai grup neraka #UCLDraw
— BolaSport.com (@BolaSportcom) 30 Agustus 2018
"Nanti kami akan telusuri faktor apa saja yang menjadi kendala," ujarnya.
(Baca juga: Timnas Indonesia untuk Piala AFF 2018 Akan Dibentuk Sebelum 11 September)
Hajatan besar selanjutnya yang menanti para pejuang akuatik Indonesia adalah SEA GAmes 2019 di Manila.