Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Hedrik divonis dokter menderita glukoma dan harus berjalan menggunakan tongkat.
Henrik memang sempat mendapatkan perhatian pemerintah pada tahun 2007.
Kala itu, Menpora Adhyaksa Daut menyumbangkan sebuah rumah untuk Hendrik.
Namun sayangnya, rumah hadiah tersebut terpaksa dijual untuk memperbaiki rumah warisan keluarganya yang dia tempati hingga sekarang. Rumah warisan keluarganya tersebut sudah rapuh da nyaris ambruk.
"Ini rumahnya sebenarnya sudah roboh dan baru direhab. Alhamdulillah tahun 2007 Pak Adhyaksa Dault memberikan sebuah rumah di perumahan. Namun selama 10 tahun tidak boleh dijual, akhirnya belum lama ini dijual dan uangnya dipakai untuk rehab rumah ini," katanya dia.
Salah satu penopang hidup sehari-hari Hendrik adalah bantuan keluarga besarnya. Dikdik Firmansyah, salah satu keponakan Hendrik, mengatakan, selama ini keluarga besar turut membantu memenuhi kebutuhan sehari-hari Hendrik.
"Kalau untuk makan sehari-hari ada dari keluarga besar," kata Dikdik.
Menurut dia, sang paman sebenarnya tak ingin merepotkan keluarga besar. Bahkan Hendrik rela menjual rumahnya menjadi tiga bagian, salah satu bagian dijual kepada keluarga namun dibayar secara mencicil.
(Baca Juga: Pep Guardiola: Manchester United Masih Sebuah Tim yang Hebat)