Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Asian Games 2018 sudah selesai digelar, namun fakta mengejutkan tentang skandal seks yang melibatkan sejumlah atlet Jepang masih menjadi topik yang dibicarakan.
Empat atlet basket dari kontingen Jepang kedapatan membayar sejumlah tuna susila untuk layanan seks ketika mereka berada di Indonesia untuk Asian Games 2018.
Maka, keempat atlet tersebut harus menerima konsekuensi berupa pemulangan lebih awal dengan biaya sendiri.
Ketua kontingen Jepang, Yasuhiro Yamashita, masih membahas kelakuan keempat atletnya itu dan menyebut bahwa mereka sudah berlaku tidak profesional sebagai atlet.
(Baca juga: Kericuhan Partai Final Tinju Kelas Ringan Putri Asian Games 2018 Berbuntut Panjang)
"Itu adalah sikap yang tidak profesional dan tidak mengenakkan," ujar Yasuhiro Yamashita yang dikutip BolaSpot.com dari Malay Mail.
"Perilaku mereka mengkhianati kepercayaan publik terhadap para atlet dan olahraga secara keseluruhan," kata dia menambahkan.
Namun demikian, kontingen Jepang masih sukses di Asian Games 2018 dengan meraih 75 medali emas, 56 medali perak, dan 74 medali perunggu.
Hasil tersebut berhasil membawa kontingen Jepang menduduki peringkat dua di belakang China.
Yasuhiro Yamashita pun menilai bahwa perilaku keempat atlet basket itu tidak menimbulkan dampak negatifyang begitu besar bagi keseluruhan kontingen Jepang.
(Baca juga: Media Asal Amerika Serikat Ingatkan Indonesia jika Ingin Menggelar Olimpiade 2032)
"Perilaku mereka adalah sebuah guncangan bagi kami dan merupakan sebuah kemunduran," ucap ketua kontingen Jepang itu.
"Namun saya tidak berpikir bahwa itu menimbulkan dampak negatif secara keseluruhan. Atlet-atlet lain melangkah dan bertarung dengan kebanggaan demi jersey (negara) mereka," ungkap Yamashita.
Saat ini Asian Games 2018 sudah selesai dan Asian Games 2022 nanti akan digelar di Kota Hangzhou, China.