Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Yao Ming hampir selalu terlihat dalam laga bola basket yang berlangsung di Asian Games 2018, apalagi saat Timnas China bermain di lapangan.
Yao Ming sendiri datang ke Indonesia bukan sebagai pelatih, apalagi pemain, Timnas Basket Putra China di Asian Games 2018.
Pria 37 tahun ini hadir ke Tanah Air dengan kapasitasnya sebagai Ketua Umum Chinese Basketball Associaton (CBA), atau Perbasi-nya China.
Meskipun berstatus sebagai Ketum CBA, Yao Ming tak segan untuk duduk di belakang bench pemain yang membuatnya justru terlihat seperti ofisial tim China.
Hal inilah yang mendapat apresiasi dari sejumlah pemain Timnas China dalam Asian Games 2018.
Dua pilar China yang tampil di NBA, Zhou Qi (Houston Rockets) dan Ding Yanyuhang (Dallas Mavericks), pun mengakui jika Yao Ming punya andil besar dalam kesuksesan China dalam pesta olahraga empat tahunan tersebut.
Yao tak jarang memberi masukan kepada tim pelatih terkait pola permainan, bahkan pria bersosok tinggi-besar ini juga menyempatkan diri melihat langsung laga tim putri Korea Bersatu yang saat itu merupakan calon lawan China di final.
(Baca Juga: Cerita Gebrakan Yao Ming untuk Basket China Hingga Akhirnya Tuai Kesuksesan di Asian Games 2018)
"Yao melewati dua pekan ini bersama kami. Dia hadir untuk memberi kami rasa aman dan itu sangatlah penting," tutur Ding Yanyuhuang dikutip BolaSport.com dari Business Mirror.
"Dia membagi pengalamannya kepada kami dan memberi saran terkait taktik. Dia banyak membantu tim ini," kata pemain 25 tahun ini.
Sementara itu, Zhou Qi menyoroti gebrakan yang dilakukan Yao Ming beberapa bulan sebelum Asian Games 2018 bergulir.
"Saya pikir tindakan paling penting yang dilakukannya adalah memperkenalkan sistem dua tim nasional," tutur Zhou.
"Sistem itu memberi pemain muda banyak kesempatan untuk bermain dan mendapat pengalaman," ujarnya melanjutkan.
China sendiri sukses merajai basket Asian Games 2018 dengan menyabet seluruh medali emas yang disediakan.
Tim putra dan putri China berhasil mengawinkan medali emas, baik dari cabor basket konvensional (5 lawan 5) maupun basket 3x3 (3 lawan 3).