Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

US Open 2018 - Sharapova Sebut Kekalahan pada Babak 16 Besar Bukan Hal Terburuk dalam Kariernya

By Diya Farida Purnawangsuni - Selasa, 4 September 2018 | 16:12 WIB
Petenis tunggal putri Rusia, Maria Sharapova, berjalan meninggalkan lapangan setelah dikalahkan Carla Suarez Navarro (Spanyol), 4-6, 3-6, pada babak 16 besar US Open 2018 yang berlangsung di Flushing Meadows, New York, Amerika Serikat, Senin (3/9/2018) waktu setempat. (EDUARDO MUNOZ ALVAREZ/AFP PHOTO)

Eks petenis nomor satu dunia dari Rusia, Maria Sharapova, menilai kekalahan dari Carla Suarez Navarro pada babak 16 besar alias perdelapan final US Open 2018 bukanlah hal terburuk dalam perjalanan kariernya.

Dilansir BolaSport.com dari BBC, Selasa (4/9/2018), Maria Sharapova menyebut masa remaja dengan "beberapa ratus dolar AS" dan "tidak mengetahui masa depan" adalah periode terberat dalam karier tenisnya.

"Yang paling menantang (dalam perjalanan karier saya) adalah ketika masih berusia remaja dan cuma punya beberapa ratus dolar AS serta tidak mengetahui masa depan," ucap Sharapova.

(Baca juga: Marcus Fernaldi Gideon Akui Baru Yakin 75 Persen Lolos Olimpiade 2020)

"Anda tidak tahu di mana Anda akan berakhir. Anda cuma punya mimpi. Hal itu jauh lebih sulit dibanding berusia 31 tahun dan memiliki kesempatan untuk melakukan apapun yang saya mau dalam hidup," kata Sharapova lagi.

Nama Sharapova melambung setelah menjuarai turnamen Grand Slam tertua di dunia, Wimbledon, pada tahun 2004.

Kala itu, Sharapova baru berusia 17 tahun.

Dia lalu melanjutkan perjalanan karier tenisnya dengan meraih titel kampiun pada tiga turnamen Grand Slam lainnya yakni Australian Open, French Open, dan US Open dalam kurun waktu 10 tahun berikutnya.

Perjalanan karier Sharapova mulai terguncang ketika dia dijatuhi hukuman larangan bertanding selama 15 bulan setelah terbukti mengonsumsi meldonium, salah satu substansi yang masuk dalam daftar doping.

Hukuman ini mulai dilakoni Sharapova seusai mengikuti Australian Open 2016.

(Baca juga: Masih Punya Waktu 2 Tahun Lagi, Marcus Fernaldi Gideon Tak Mau Terbebani Pikiran ke Olimpiade)

Selama menjalani hukuman, peringkat dunia petenis yang kini berusia 31 tahun itu turun drastis.

Namun, Sharapova mampu kembali ke posisi 30 besar dunia setelah kembali aktif bermain.

Sejauh ini, pencapaian terbaik Sharapova dalam babak kedua karier tenisnya ialah menembus babak perempat final Roland Garros (French Open) 2018 pada Juni lalu.


Petenis tunggal putri Rusia, Maria Sharapova, mengembalikan bola dari sang lawan, Karolina Pliskova (Republik Ceska), pada babak ketiga Roland Garros 2018 yang berlangsung di lapangan Philippe-Chatrier, Paris, Prancis, Sabtu (2/6/2018).(CHRISTOPHE SIMON/AFP PHOTO)

"Saya pikir, saya sudah melakukan banyak hal dalam karier saya. Saya mengembangkan banyak hal untuk diri saya, secara personal maupun profesional," ucap Sharapova.

Maria Sharapova terpaksa angkat kaki dari Flushing Meadows yang menjadi venue US Open 2018 setelah dikalahkan Carla Suarez Navarro dengan skor 4-6, 3-6.

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P