Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Cara SMA PSKD Seimbangkan Waktu Latihan eSports di Sekolah

By Firzie A. Idris - Kamis, 6 September 2018 | 17:03 WIB
Kepala sekolah SMA 1 PSKD Jakarta Pusat saat ditemui BolaSport.com di acara peluncuran High School League, liga eSports SMA pertama Indonesia, di Hotel Atlet Century, Jakarta, Kamis (6/9/2018). (FIRZIE A. IDRIS/BOLASPORT.COM)

Dunia pendidikan harus dapat mendamaikan konsep nilai dengan kebutuhan seorang murid untuk menguasai bidang mereka. Hal ini penting apabila suatu sekolah ingin murid-murid mereka terampil di dunia eSports, yang akan menjadi industri besar di Tanah Air.

Hal tersebut disampaikan oleh Yohannes P. Siagian, Kepala Sekolah SMA 1 PSKD Jakarta, kepada BolaSport.com di sela-sela acara peluncuran liga eSports pertama untuk para pelajar SMA di seluruh Indonesia, High School League 2018.

Ia menjawab tentang pembagian waktu murid-muridnya antara belajar dan bermain game agar dapat kompetitif dalam dunia eSports.

"Tidak ada angka pasti berapa. Pemain eSports profesional bisa latihan 8-10 jam sehari, mustahil kami lakukan itu di dunia pendidikan," tutur Yohannes, yang telah tiga tahun menerapkan eSports bukan sebagai ekstrakurikuler tetapi bagian dari pembelajaran di PSKD.

"Semua balik ke sang anak. Kami memberi kebijakan luas, tetapi nilai harus diperhatikan," ujarnya.

Di PSKD, anak-anak mendapat bimbingan lebih erat dalam menyeimbangi antara pelajaran dan berlatih game.

Hal ini ia utarakan karena setiap individu berbeda dalam menangkap materi, ada yang lebih cepat menangkap pelajaran dan ada yang perlu waktu lebih lama.

"Pengajar mesti dapat mengenali masing-masing anak dan hands on dengan mereka. Kita harus terus pantau tiap anak, jika nilainya mulai menurun waktu mereka untuk bermain eSports akan kita kurangi," tuturnya.

Ia menambahkan bahwa peran pengajar akan sangat penting dalam pemantauan ini karena mereka yang menghabiskan waktu lebih banyak bersama anak-anak setiap harinya.

Yohannes menambahkan bahwa PSKD menerapkan eSports sebagai suatu mata pelajaran agar murid-murid mereka memiliki kapabilitas untuk menghadapi tantangan dunia pekerjaan sehari-hari selain memiliki nilai akademis memadai.

(Baca Juga: Mau Jago Main PES? Dekati Pacar Lawan!)

Liga eSports pertama untuk para pelajar SMA di seluruh Indonesia, High School League 2018, akan menjadi pertama kalinya dunia pendidikan Tanah Air menjalin kerja sama dengan olahraga eSports.

HSL 2018 akan mempertandingkan DOTA 2 sebagai game utama karena dapat mendorong pemain untuk meningkatkan kemampuan kerja sama, kekompakan, pengambilan keputusan, strategi, sportivitas, dan disiplin.

Sementara game mobile yang tengah populer di berbagai kalangan, Mobile Legends, akan dimainkan sebagai ekshibisi.

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P