Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Jelang Asian Para Games 2018 - Dibatasi Jumlah Poin, Tim Pelatih Basket Kursi Roda Harus Punya Skenario Pergantian Pemain

By Aprelia Wulansari - Kamis, 6 September 2018 | 17:13 WIB
Tim basket kursi roda putra Indonesia yang akan tampil pada ajang Asian Para Games 2018. (APRELIA WULANSARI/BOLASPORT.COM)

Cabang olahraga basket kursi roda di Asian Para Games 2018 memiliki klasifikasi yang menarik.

Untuk para atletnya, klasifikasi dibagi berdasarkan poin. Makin kecil poin, maka disabilitas atlet tersebut makin berat.

Klasifikasi disabilitas terberat hingga teringan di basket kursi roda dimulai dari 1.0, 1.5, 2.0, 2.5, 3.0, 3.5, 4.0, 4.5, dan terakhir 5.0.

“Dalam basket kursi roda, biasanya ke arah cedera cervical (tulang punggung). Makin berat, maka poinnya akan makin kecil,” ucap Christofer Mulyadi, Divisi Klasifikasi Inapgoc.

Klasifikasi para atlet basket kursi roda bukan hanya dari disabilitas yang di observasi, melainkan juga melalui penilaian tim klasifikasi ketika para atlet itu berlatih.

Setelah atlet basket kursi roda memiliki poin klasifikasi masing-masing, maka tim pelatih harus meracik strategi jitu.

Pasalnya, satu tim yang bermain yang terdiri dari lima pebasket itu memiliki maksimal total poin klasifikasi 14 selama pertandingan.

(Baca Juga: Jelang Asian Para Games 2018 - Indonesia Punya Sprinter Kursi Roda yang Duduk di Ranking 2 Asia)

Pelatih tim basket kursi roda Indonesia, Fajar Brillianto, pun menyatakan bahwa skuat Merah Putih masih memiliki pekerjaan rumah dalam skenario pergantian pemain agar jumlah poin klasifikasi sesuai batas maksimal 14.