Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Pelatih tunggal putri Indonesia, Minarti Timur, mengatakan bahwa pihaknya menjadikan sosok tunggal putra Jonatan Christie dan Anthony Sinisuka Ginting sebagai sumber pembelajaran bagi anak asuhnya.
Jonatan dan Anthony tampil cemerlang saat tampil pada nomor beregu dan perorangan Asian Games 2018.
Pada nomor beregu, mereka berhasil mengantar tim Indonesia meraih medali perak. Anthony bahkan terus berjuang meski mengalami kram saat menghadapi Shi Yuqi (China) pada partai final.
Pada nomor perorangan, Jonatan dan Anthony masing-masing mempersembahkan keping medali emas dan medali perunggu setelah sebelumnya mengalahkan pemain-pemain unggulan.
"Kami sudah berlatih untuk persiapan Japan Open. Proses pemulihan pemain berlangsung baik. Pemulihan kondisi fisik Gregoria (Mariska Tunjung) terus dinaikan karena besok (8 September) sudah berangkat ke Jepang," ucap Minarti kepada BolaSport.com belum lama ini.
Setelah Asian Games, Minarti mengakui bahwa pemain tunggal putri secara umum ditingkatkan kekuatan fisiknya demi bisa bersaing di level dunia,
"Mereka harus belajar dari segi mental. Mereka harus bisa belajar ke tunggal putra. Saya berharap mereka bisa belajar dari situ," kata Minarti.
"Untuk Fitriani, memang sudah ada perubahan. Percaya dirinya sudah mulai bangkit, tetapi konsistensinya masih belum masuk banget. Misalnya, pada gim pertama bisa mengatasi Nozomi Okuhara (Jepang). Tetapi, gim kedua susah, ngedrop lagi. Biar susah, tetap harus berusaha untuk mengatasinya."
Sementara itu, Gregoria juga tengah fokus meningkatkan kekuatan fisik dan kaki.
(Baca juga: Japan Open 2018 - Anthony Ginting Tetap Optimistis meski Akan Hadapi Jonatan Christie pada Babak Awal)
"Saya tidak terlalu puas dengan penampilan tunggal putri pada Asian Games. Tetapi, saya senang mereka ada progress,"aku Minarti.
Minarti mencontohkan performa Gregoria saat bisa mengalahkan Akane (Yamaguchi) yang peringkatnya lebih baik pada partai beregu.
"Sepertinya ada kans untuk melangkah lebih jauh. Kami semua target ke Olimpiade sehingga ranking harus dinaikkan."
"Semua ada proses dan semua harus belajar. Belajar dari orang lain. Kalau orang lain bisa, kenapa kami tidak bisa? Tunggal putra bisa, Ginting dari kondisi kram bisa bangkit. Kami juga harus bisa. Siapa pun itu sembari jalan, sambil melihat siapa yang bisa ke Olimpiade 2020," ujar Minarti.
Sebanyak 28 pebulu tangkis Indonesia siap mengikuti BWF World Tour selanjutnya yang akan diadakan di Jepang, China, dan Korea.
(Baca juga: Winny Oktavina Kandow Bukan Satu-satunya Pemain yang Dipasangkan dengan Tontowi Ahmad)
Japan Open 2018 akan menjadi pembuka rangkaian tiga turnamen di Asia Timur ini. Tim Indonesia rencananya akan bertolak ke Tokyo pada Sabtu (8/9/2018) dini hari.
Japan Open akan berlangsung pada 11-16 September 2018, dilanjutkan dengan China Open 2018 pada 18-23 September 2018.
Adapun Korea Open dimainkan pada 25-30 September 2018.