Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Namanya Tan Joe Hok, legenda bulu tangkis Indonesia yang kini berusia 82 tahun. Apa hubungannya dengan Christian Hadinata?
Nama Tan Joe Hok tak akan pernah lepas dari sejarah bulu tangkis. Pria kelahiran 11 Agustus 1937 itu merupakan atlet bulu tangkis pertama Indonesia yang menjuarai All England pada 1959.
Ketika itu, Tan Joe Hok mengalahkan rekan sendiri di final, yakni Ferry Sonneville.
Setelah Tan Joe Hok, barulah kejayaan tunggal putra di All England diteruskan oleh Rudi Hartono sejak 1968. Bahkan, tujuh tahun secara beruntun.
Namun, perhatian Tan Joe Hok ternyata tidak hanya kepada penerusnya di tunggal putra bulu tangkis Indonesia.
Ketika ditemui BolaSport.com di markas PB Djarum, Kudus, baru-baru ini, Tan Joe Hok menegaskan penghargaannya terhadap Christian Hadinata.
(Baca Juga: Ihsan Maulana Hanya Butuh 1 Gelar untuk Lepas Landas)
Katanya, "Indonesia harus berterima kasih kepada Christian Hadinata. Karena dialah gengsi ganda putra naik. Pemain bulu tangkis kita tidak melulu ingin berkonsentrasi di tunggal."
Apresiasi itu berulang kali disampaikan Tan Joe Hok kepada Ketua PB Djarum, Yoppy Rosimin, yang juga menjabat di Bidang Dana dan Usaha PB PBSI, dan juga kepada Sekjen PBSI, Achmad Budiharto.
Selain di All England, Tan Joe Hok juga menjadi bagian sejarah Indonesia di Piala Thomas, ajang bergengsi beregu putra.
Tahun 1958, untuk pertama kali Indonesia membawa pulang Piala Thomas setelah berhasil mengalahkan Malaya (Malaysia).
Tan Joe Hok merupakan bagian dari tim Piala Thomas Indonesia saat itu.
Tan Joe Hok juga menorehkan sejarah manis di ajang pesta olahraga Asia seperti yang baru digelar di Indonesia.
Ia menjadi peraih medali emas pertama Indonesia di ajang Asian Games.
Pada tahun 1962, saat Indonesia menjadi tuan rumah Asian Games, nama Tan Joe Hok ikut mengharumkan kontingen Merah Putih lewat medali emas yang ia raih.
Di final tunggal putra, Tan Joe Hok mengalahkan jagoan Malaysia, Teh Kew San.