Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Usai Bikin Gambar Amuk Serena Williams, Akun Kartunis Australia Menghilang?

By Aziz Gancar Widyamukti - Rabu, 12 September 2018 | 18:56 WIB
Petenis putri Amerika Serikat, Serena Williams, ketika tampil di final US Open 2018 pada Minggu (9/9/2018) di Arthus Ashe Stadium, New York, Amerika Serikat. (Twitter.com/WTA)

Protes keras Serena Williams dalam pertandingan final kontroversial di US Open 2018 pada Minggu (9/9/2018) mendapatkan perhatian kartunis Australia, Mark Knight.

Serena Williams harus mengaku kalah dari Naomi Osaka dengan skor 6-2, 6-4 pada final US Open 2018 di Arthur Ashe Stadium.

Selain itu, laga ini diwarnai perselisihan antara Serena Williams dengan wasit yang memimpin laga, Carlos Ramos.

Hal tersebut bermula saat Serena Williams mendapat peringatan untuk pelanggaran di set kedua karena menerima instruksi dari pelatih Patrick Mouratoglou, yang tidak diizinkan selama Grand Slam.

(Baca juga: Melaju ke Final US Open 2018, Serena Williams Dapat Video Mengharukan dari Suami)

Serena Williams kemudian melanjutkan pertandingan. Namun, ia kembali mendapatkan pelanggaran lantaran mengekspresikan kekecewaan dengan membanting raketnya di lapangan.

Ia sengaja membanting raket karena kecewa terhadap penampilannya yang tidak maksimal.

Kemarahan Serena Williams itu pun dituangkan ke dalam sebuah karya oleh kartunis surat kabar Herald Sun, Mark Knight.

Kartunis media asal Australia itu menggambarkan Serena Williams sebagai seorang bayi yang sedang marah.

Namun, Knight justru menerima rentetan ancaman pembunuhan karena karyanya dianggap rasis.

Buntut dari ancaman tersebut, Knight dikabarkan menghilang dari Twitter dan menghapus akun.


Kartunis surat kabar Herald Sun, Mark Knight, menghapus akun Twitter seusai menerima ancaman karena menggambar Serena WIlliams.(DOK-TWITTER.COM)

(Baca juga: Usai Mengamuk di US Open 2018, Serena Williams Suguhkan Pemandangan yang Menentramkan Jiwa)

Knight sendiri mengklarifikasi bahwa ia hanya menggambarkan perilaku sang petenis dan tidak bermaksud rasis atau seksis.

"Aku tidak mengincar Serena. Maksudku, Serena adalah seorang juara. Aku menggambarnya sebagai wanita Afrika-Amerika. Dia sangat kuat. Dia mengenakan kostum yang luar biasa saat dia bermain tenis. Dia menarik untuk digambar. Aku menggambarnya dia sebagai wanita Afrika-Amerika," ujar Knight dikutip BolaSport.com dari Russia Today.

Sementara itu, Serena Williams dikenakan denda total sebesar 17.000 dolar AS karena melakukan berbagai pelanggaran selama pertandingan final.

Williams dikenakan denda dengan rincian, sebesar 10.000 dolar AS karena pelecehan verbal, 4.000 dolar AS karena menerima instruksi pelatih saat bertanding, serta 3.000 dolar AS karena membanting raket.

(Baca juga: Nama N'Golo Kante Kembali Bergema Ketika Parade Timnas Prancis)

 
 
 
View this post on Instagram
 
 

Berikut statistik Romelu Lukaku bersama timnas Belgia sepanjang tahun 2018. . Apa komentar kalian? . #romelulukaku #timnasbelgia

A post shared by BolaSport.com (@bolasportcom) on

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P