Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Japan Open 2018 - Servis hingga Nyaris Jongkok Iringi Kekalahan Praveen/Melati pada Perempat Final

By Delia Mustikasari - Jumat, 14 September 2018 | 12:49 WIB
Pasangan ganda campuran Indonesia, Praveen Jordan/Melati Daeva Oktavianti, mengembalikan kok ke arah Chan Peng Soon/Goh Liu Ying (Malaysia) pada babak perempat final Japan Open 2018 yang berlangsung di Musashino Forest Sport Plaza, Tokyo, Jumat (14/9/2018). (BADMINTON INDONESIA)

Pasangan ganda campuran Indonesia, Praveen Jordan/Melati Daeva Oktavianti, belum berhasil melangkah ke semifinal Japan Open 2018

Praveen/Melati ditaklukkan Chan Peng Soon/Goh Liu Ying (Malaysia) dalam laga panjang yang sengit, 19-21, 22-20, 17-21 di Musashino Forest Sport Plaza, Jumat (14/9/2018).

Dalam pertandingan berdurasi 68 menit ini, Praveen/Melati sebetulnya punya peluang besar untuk memenangkan pertandingan. Mereka beberapa kali memimpin perolehan skor dan mampu menekan lawan.

Praveen/Melati mengatakan bahwa mereka tak dapat bermain di level maksimal, mereka merasa terganggu dengan keputusan hakim servis yang seringkali menyalahkan servis Melati.

Pada kedudukan genting 19-20, servis Melati kembali dinyatakan fault sehingga Praveen/Melati terpaksa kehilangan gim pertama.

"Ya mau main bagaimana kalau pasangan ganda yang servis cuma satu? Kalau giliran Mely servis, selalu dinyatakan fault. Tidak ada penjelasan, dibilangnya too high terus. Jadi pincang sebelah. Kalau dilihat video pertandingan, hampir 80 persen di-fault. Padahal Mely sudah servis sampai hampir jongkok," ujar Praveen.

"Kami bukannya mau cari alasan karena kalah, tetapi kenyataannya memang ini sangat memengaruhi permainan kami tadi," kata Praveen sepeti dilansir BolaSport.com dari Badminton Indonesia.

Sementara itu, Melati mengatakan bahwa servis yang sering dinyatakan fault membuat mereka kesulitan mendapat poin.

(Baca juga: Japan Open 2018 - Tumbangkan Wakil Belanda, Marcus/Kevin Jadi Wakil Pertama Indonesia yang ke Semifinal)

"Kalau mulai saja sudah di-fault, mau bagaimana lagi? Saya jadi ragu dan bingung. Sebelum-sebelumnya juga pernah di-fault, tetapi tidak pernah sampai seperti ini," aku Melati.

Terhenti pada babak perempat final, Praveen/Melati merasa belum tampil maksimal. Melati mengatakan bahwa mereka tak dapat mengeluarkan permainan terbaik mereka.

"Tidak puas, mainnya kurang keluar. Harus banyak latihan dan perbaiki lagi," tutur Melati.

Praveen/Melati berharap di tahun ini mereka bisa menembus jajaran Top 10 dunia. Sejak berpasangan pada awal 2018. Saat ini, mereka sudah ada di peringkat ke-23 dunia.

"Kami maunya masuk jajaran 10 besar untuk tahun ini, dan juara turnamen paling tidak di level BWF Tour 500 dulu. Dapat gelar dulu untuk meningkatkan rasa percaya diri kami," ucap Praveen.

Pada sektor ganda putra, Marcus Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya Sukamuljo sudah memastikan tempat ke babak semifinal setelah menumbangkan wakil Belanda, Jelle Maas/Robin Tabeling, 21-10, 17-21, 21-14.

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P