Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Tiga Tantangan Dedeh Erawati Sebelum Sabet Emas Kejuaraan Dunia

By Persiana Galih - Minggu, 16 September 2018 | 10:54 WIB
Pelari gawang putri Indonesia, Dedeh Erawati, merayakan keberhasilannya mendapat emas di nomor lari gawang 100 meter Kejuaraan Dunia Masters 2018, Malaga, Spanyol, Sabtu (15/9). (PERSIANA GALIH/BOLA)

Pelari gawang Indonesia, Dedeh Erawati, berhasil mendapatkan medali emas Kejuaraan Dunia Masters Atletik 2018 di Malaga, Spanyol, Sabtu (15/9/2018), lewat nomor lari gawang 100 meter (Kategori usia 35-39 tahun). 

Tetapi, tahukan Anda, bahwa ia melalui tiga kendala besar sebelum bisa meraih prestasi tersebut? 

Fahmy Fachrezzy terlihat tak tenang sejak dua hari sebelum perlombaan lari gawang 100 meter Kejuaraan Dunia Masters Atletik 2018. Setiap malam, ia menjelajahi berbagai lagu dalam aplikasi musik Spotify, untuk menenangkan pikirannya.

Pantas jika pelatih Dedeh itu cemas. Ia menyadari bahwa atletnya tidak menempuh persiapan maksimal sebelum terjun pada Kejuaraan Dunia Masters Atletik 2018.


Pelatih pelari gawang putri Indonesia Dedeh Erawati, Fahmy Fachrezzy, di Stadion Carranque, Malaga, Spanyol, Sabtu (15/9).(PERSIANA GALIH/BOLA)

Masa persiapan Dedeh menjelang Kejuaraan Dunia Masters berantakan setelah ia memenuhi berbagai agenda dalam dua sampai tiga bulan ke belakang.

Selama itu, Dedeh mesti mengelilingi berbagai kota di Indonesia untuk penyuluhan relawan dan pawai obor Asian Games 2018. Maklum, selain seorang atlet, ia pun merupakan pegawai negeri sipil Provinsi DKI Jakarta dan tokoh olahraga Indonesia dengan statusnya sebagai olimpian.

"Selain itu, dalam dua sampai tiga bulan terakhir pun Dedeh disibukkan sebagai pembawa acara sebuah program olahraga di sala satu stasiun televisi di Indonesia," kata Fahmy, kepada Bolasport di Malaga, Sabtu (15/9/2018).


Pelari gawang putri Indonesia, Dedeh Erawati, memeluk salah satu pesaingnya dari Spanyol yang tak berhasil menamatkan perlombaan nomor lari gawang 100 meter Kejuaraan Dunia Masters 2018, Malaga, Spanyol, Sabtu (15/9).(PERSIANA GALIH/BOLA)

Kurangnya persiapan menjadi tantangan pertama Dedeh sebelum tampil di Kejuaraan Dunia Masters Atletik 2018.

Tantangan kedua, kata Fahmy, adanya insiden cedera yang Dedeh alami sebelum ia melakoni nomor 200 meter pada Minggu (9/9) di Stadion Universidad de Malaga pukul 13.05 waktu Spanyol.

Cedera yang terletak di area lutut kiri itu membuat Dedeh terpaksa melepaskan peluang medali emas di nomor 200 meter.

"Kami berusaha keras menyembuhkan kondisi Dedeh hanya dalam beberapa hari saja. Pokoknya, kami berpikir bagaimana caranya Dedeh bisa berlari dengan teknik baik, menembus posisi pertama, dan mempertahankan gelar juara dunia 100 meter lari gawang," tuturnya.


Sprinter putri Indonesia, Dedeh Erawati, saat ditangani tim medis pascacedera selama persiapan turun di semifinal nomor 200 meter Kejuaraan Dunia Masters Atletik 2018 di Malaga, Spanyol.(RICKY FAY/TIM DEDEH ERAWATI)

Sementara itu, tantangan ketiga adalah durasi waktu yang lama (dua pekan) bagi Dedeh selama di Malaga, Spanyol. Ia sudah berada di Negeri Matador sejak Minggu (2/9), dan itu membuat Fahmy mesti menjaga mental dan kondisi atletnya setiap hari selama dua pekan berada di Spanyol.

"Mempertahankan kebugaran atlet selama dua pekan adalah sesuatu yang sulit. Kami harus terus menjaga kondisi Dedeh hingga pertarungan terakhirnya tadi," ujar Fahmy.

Hal tersebut yang membuat Dedeh tak menembus waktu 13 detik di nomor lari gawang 100 meter. Meski demikian, ia tetap mendapat emas nomor tersebut dengan waktu 14,50 detik.

"Tetapi, kalau mengingat ketiga masalah tadi saya sangat puas. Orang lain mungkin tidak tahu masalah ini, tapi kami berhasil melaluinya dengan baik," kata Fahmy.


Pelari gawang putri Indonesia, Dedeh Erawati, sujud syukur merayakan keberhasilannya setelah mendapat emas di nomor lari gawang 100 meter Kejuaraan Dunia Masters 2018, Malaga, Spanyol, Sabtu (15/9).(PERSIANA GALIH/BOLA)

Dengan kemenangan itu, Dedeh berhasil menjaga gengsi Indonesia dengan mempertahankan medali emas lari gawang 100 meter yang juga ia dapatkan pada Kejuaraan Dunia Masters Atletik 2016 di Perth, Australia. Kala itu, keping emas ia dapatkan dengan catatan waktu 13,96 detik.

Selain di nomor lari gawang 100 meter, pada Kejuaraan Dunia Masters Atletik 2018, Dedeh pun mendapatkan medali perak di nomor 100 meter. Artinya, ia akan pulang ke Indonesia pekan depan dengan mengantongi dua medali.

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P