Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Timnas Basket Kursi Roda Indonesia Punya Misi Jangka Panjang Setelah Asian Para Games 2018

By Delia Mustikasari - Selasa, 18 September 2018 | 19:49 WIB
Dari kiri ke kanan Rizki Adventus (Manajer tim basket kursi roda Indonesia), Donald Santoso, Edy Johan, dan Gusti Putu Putra Adyana dalam media visit ke redaksi Tabloid BOLA di Palmerah, Jakarta, Selasa (18/9/2018). (TRI MEILINA/BOLASPORT.COM)

Timnas bola basket kursi roda Indonesia tidak mengusung target terlalu tinggi pada Asian Para Games (APG) 2018 yang digelar 6-13 Oktober di Jakarta.

Meski begitu, mereka punya target jangka panjang untuk lebih mengenalkan cabang olahraga ini kepada masyarakat umum.

"Timnas bola basket kursi roda belum setahun dibentuk. Kami berharap cabang olahraga ini bisa digunakan untuk kaum non-difable," kata Kapten timnas bola basket kursi roda Indonesia, Donald Santoso dalam kunjungan ke redaksi BolaSport.com dan Tabloid BOLA, Selasa (18/9/2018).

Sebelum resmi memperkuat timnas basket kursi roda Indonesia, Donald merupakan kapten tim universitas saat menempuh studi S2 di Arizona State University.

Dia juga sempat bergabung dengan klub tim basket kursi roda Phoenix Suns.

"Pada 2017, saya pindah ke Indonesia dan ingin membantu mengembangkan olahraga ini. Kami ingin momentum Asian Para Games diterusa=kan dengan membuat liga basket kursi roda di berbagai sekolah," tutur Donald.

"Biasanya olahraga ini hanya ada di satu kota. Saya ingin membuat olahraga ini menjadi lebih mainstream," ujar Donald.

Sebelum turun pada Asian Para Games, tim basket kursi roda sempat mengikuti tes event pada Juni lalu. Saat itu, ada tiga peserta yang ikut yakni Malaysia, Thailand, dan Indonesia.

Pada Asian Para Games 2018, basket kursi roda akan diikuti oleh 10 tim putra dan 6 tim putri. Negara kuat dalam olahraga ini adalah Iran, Jepang, Korea, dan China.

(Baca juga: Antisipasi Penonton Membeludak, Final Proliga 2019 Digelar dalam 2 Hari)

"Kami tidak membidik target medali. Yang penting, kami membaik dari hari ke hari karena lawan cukup berat. APG menjadi batu loncatan bagi kami dari nothing menuju top," ucap Donald.

"Kami akan jalani pertandingan satu demi satu. Kami lebih mengutamakan proses setelah menjalani pelatnas selama 10 bulan di Solo. Yang penting, kepercayaan diri teman-teman terus meningkat," aku Donald.

Manajer timnas basket kursi Roda Indonesia, Rizki Adventus, mengakui tim basket kursi roda Indonesia, belum memiliki sponsor besar.

"Di luar persiapan APG, tim baket kursi roda dibantu oleh yayasan luar negeri yang berada di Bali. Mereka membantu menyediakan kursi roda karena dukungan dari NPC masih sedikit," ucap Rizki.

"Kami belum tergabung dalam Persatuan Basket Seluruh Indonesia (Perbasi). Tetapi, kami sudah berada di bawah naungan International Wheelchair Basketball Federation (IWBF).

Menurut Rizki, tahun depan pihaknya berencana membentuk tim putri dan merancang program pemberian kursi roda sekaligus persiapan untuk ASEAN Para Games 2019.

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P