Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Mantan pacar Cristiano Ronaldo, Irina Shayk, menceritakan kisah pahit masa kecilnya.
Irina Shayk ternyata pernah menjalani masa kelam saat anak-anak.
Mantan Cristiano Ronaldo itu benar-benar mengingat masa-masa paling menyakitkan bagi dirinya.
Meskipun saat ini Irina Shayk menjadi primadona, ia merupakan salah satu wanita yang menjadi korban bully.
(Baca juga: 5 Meme Lucu Cristiano Ronaldo Usai Menerima Kartu Merah di Liga Champions)
Dilansir BolaSport.com dari Don Balon Rosa, mantan pacar bintang Juventus itu memang terlahir dengan kulit gelap.
Irina Shayk lahir di Yemanzhelinsk, Rusia, pada 6 Januari, 1986.
Terlahir dengan kondisi kulit gelap ternyata berpengaruh dengan pergaulan Irina Shayk saat masa kecil.
Model berusia 32 tahun itu sering menerima hinaan dari teman-temannya akibat memiliki kulit berwarna gelap.
Hal ini berbanding terbalik dengan wanita Rusia pada umumnya yang terlahir dengan kondisi kulit cerah.
"Ketika masih kecil, semua anak-anak mengolok-olok saya. Saya seorang anak yang tinggi, berkulit gelap, dan bibir lebih besar dan semua anak-anak memanggil saya 'tongkat' yang memakai sepatu hak tinggi," ujar Irina dikutip BolaSport.com dari Don Balon Rosa.
(Baca juga: Cristiano Ronaldo Tak Yakin Putranya Bisa Sukses Jadi Pesepak Bola)
Mantan megabintang Juventus itu ternyata juga dihina oleh teman-temannya ketika berada di sekolah.
Hinaan yang didengar Irina Shayk bahkan membekas hingga dirinya dewasa.
"Di sekolah, saya mengenakan rok, tidak memakai celana. Mereka mengatakan kepada saya: 'Lihat, si 'tongkat' berjalan dengan tumitnya!' Ya, itu sangat menyedihkan sekali," ujarnya.
Meski demikian, kehidupan Irina Shayk saat ini telah berubah.
Irina Shayk kini sudah menikah dengan seorang aktor Hollywood, Bradley Cooper, selepas putus dari Ronaldo dan dikaruniai satu anak.