Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Meski tak selamanya bercitra negatif, tetapi seni tato di Jepang sudah kadung identik dan diasosiasikan dengan organisasi sindikat kriminal bernama Yakuza.
Terbentuk sekitar abad ke-17, Yakuza memang identik dengan tato yang menghias di sekujur tubuh, termasuk di bagian genital mereka.
Tato yang dalam bahasa Jepang dikenal dengan nama Irezumi ini biasanya berwujud gambar atau simbol terkait seni, budaya, dan kepercayaan yang dianut oleh sang pemilik.
Namun citra negatif Yakuza yang terlanjur melekat di mata warga Jepang (terkait kekerasan dan kegiatan mafia), turut membawa pandangan miring terkait seni rajah tubuh di Negeri Sakura tersebut.
Bahkan terdapat regulasi yang mengatur warga negara asing atau turis bertato dilarang memasuki pemandian air panas tradisional yang berada di Jepang.
Stigma negatif terhadap pengguna tato ini ternyata juga berdampak pada Piala Dunia Rugbi yang bakal dilangsungkan di Jepang pada 2019 mendatang.
Sejumlah atlet rugbi yang bertato pun diminta untuk menutupi bagian tubuhnya yang dihiasi tinta saat mengunjungi tempat tertentu, seperti gym, kolam renang umum, maupun spa selama berada di Jepang.
(Baca Juga: Akun Resmi Liverpool Beberkan Rahasia Tato yang Menghiasi Jari Roberto Firmino)
Direktur turnamen Piala Dunia Rugbi 2019, Alan Gilpin, mengatakan jika regulasi ini diterima baik oleh para pemain, bahkan tak ada keberatan yang disampaikan.
"Ketika kami mulai mengumumkan regulasi ini kepada peserta beberapa tahun yang lalu, kami menduga akan ada reaksi penolakan dari mereka. Namun nyatanya tak ada," kata Giplin dikutip BolaSport.com dari BBC.
"Mereka juga menyetujui ide untuk menggunakan base layer (pakaian rangkap) saat berada di kolam atau gym karena mereka ingin menghargai budaya Jepang," tuturnya melanjutkan.
Di sisi lain, salah satu pengurus rugbi Selandia Baru, Nigel Cass, mengaku bakal patuh dengan regulasi ini meski beberapa pemain All Blacks memiliki tato di sekujur lengan mereka.
"Saat melakukan tur, kami berusaha untuk menghormati adat istiadat dan budaya setempat yang berlaku. Tak akan ada bedanya saat kami mengunjungi Jepang tahun ini dan tahun depan," kata Nigel Cass.
Piala Dunia Rugbi 2019 sendiri menurut rencana bakal dilangsungkan pada 20 September-2 November 2018 dengan jumlah peserta sebanyak 20 negara.