Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Tim menembak Indonesia terus mematangkan persiapan menjelang berlangsungnya Asian Para Games 2018 di Jakarta, 6-13 Oktober.
Penulis: Samuel Agung Pratama
Meskipun baru melakukan pemusatan latihan selama 8 bulan, pelatih menembak Kontingen Indonesia, Saridi, yakin para atletnya mampu memberikan yang terbaik
Hal ini didasarkan pada segala materi yang dibutuhkan oleh tim telah tersedia dengan cukup dan baik.
Sebelumnya, saat berada di Solo para atlet menembak atau para shooting masih berlatih dengan mengandalkan peralatan manual.
Namun, dengan berpindahnya lokasi latihan ke Jakarta yang telah mengandalkan peralatan digital, para atlet diharapkan bisa segera beradaptasi dan mampu mengeluarkan kemampuan terbaiknya.
"Disini udah pake sasaran sius, sasaran elektrik, sedangkan di Solo hanya pake sasaran manual. Kita bisa membedakan. Perkenaan (tembakan) pun bisa lebih jelas di sini," kata Saridi saat ditemui BolaSport.com di Lapangan Tembak Senayan, Jakarta, Jumat (21/9/2018).
(Baca juga: China Open 2018 - Gregoria akan Hadapi Duel Juara Dunia Junior Vs Senior untuk Lolos ke Semifinal)
Saridi juga mengatakan bahwa kesiapan mental para atlet akan terus dilatih, mulai dari atlet-atlet yang diikutkan kompetisi bertaraf nasional, hingga melakukan sesi latihan khusus yang diatur di dalam kondisi final.
Sesi latihan khusus yang diadakan secara regular ini bertujuan untuk membangun mental para atlet dalam mengambil keputusan tepat dalam waktu yang relatif singkat.
"Kami juga ajarkan untuk latihan final. Dengar suara aba-aba, dihitung dengan waktu, mereka akan berpikir karena dikejar-kejar oleh waktu. Kalau lebih fokus, atlet akan lebih tahu lagi. Di situlah kita untuk melatih mental," ucap Saridi.
Saridi juga memandang bahwa para atletnya memiliki rasa tanggung jawab di dalam diri mereka untuk memberikan yang terbaik.
Menurut Saridi, menembak di para shooting sangat berbeda dengan yang ada di Perbakin, baik dari segi teknis maupun dari kondisi fisik para atlet.
Setiap atlet menembak di para shooting memiliki alat bantu dengan ukuran dan standarnya tersendiri. Inilah yang menjadikan atlet para shooting memiliki kebutuhan yang berbeda satu sama lain.
"Kalau kami tidak tahu ukuran dan standarnya, nggak menguasai kita, nanti gak lolos gitu juga. Ada pemeriksaan juga di situ," ujar Saridi.
Menembak atau yang dikenal dengan para shooting merupakan satu dari 18 cabor yang dipertandingkan dalam Asian Para Games 2018.
Cabor ini akan memperebutkan 13 medali emas dari pembagian dua kategori besar, yakni SH 1 (keterbatasan tubuh bagian bawah) dan SH 2 (keterbatasan tubuh bagian atas).
Asian Para Games 2018 sendiri akan berlangsung pada 6-13 Oktober mendatang di Jakarta. Pesta olahraga atlet-atlet difabel terbesar di Asia ini akan diikuti sekitar 3.000 atlet dari 42 negara peserta.