Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Ditemukan tewas di antara reruntuhan Hotel Roa Roa, unggahan terakhir Atlet Paralayang Petra Mandagi jadi sorotan netizen.
Petra Mandagi, salah satu dari dua atlet paralayang ditemukan meninggal dunia tertimpa reruntuhan bangunan Hotel Roa Roa, Maesa, Kelurahan Lolu Timur, Palu, Sulawesi Tengah, Senin (1/10/2018).
Meski awalnya identitasnya tak diketahui, namun pihak Basarnas akhirnya berhasil mengenali jasadnya.
Rupanya sebelum kejadian gempa menewaskan dirinya di dalam kamar Hotel Roa Roa, Petra sempat menikmati indahnya kota Palu.
(Baca juga: Kasus Pemerkosaan yang Menjerat Cristiano Ronaldo, Sang Korban: Dia Menyerang Saya Begitu Beringas!)
Sebelum diguncang gempa dan tsunami yang memporak-porandakan Palu, atlet ini sempat melakukan aksi paralayangnya.
Hal itu diketahui melalui unggahan Instagram-nya.
Pada 28 September, tepat sehari sebelum gempa dan tsunami terjadi, ia sempat mengunggah momen dirinya menikmati pemandangan Palu dari langit.
Ia menyebut jika aksinya itu sempat terkendala karena cuaca buruk saat itu.
"Task 3 Palu Nomoni XC Open Competition, after bad weather and task stop yesterday, I can reach goal today......!" tulis Petra dalam unggahannya.
Postingan terakhir Petra ini menjadi sorotan netizen.
Kolom komentar unggahan tersebut dibanjiri komentar duka cita atas kepergian atlet paralayang itu.
@mylittapony, "Rest ini peace"
@merinaayunats, "Terbanglah setinggi-tingginya, tidurlah setenang-tenangnya. Terimakasih telah mengharumkan Indonesia. RIP"
@wati_surya_aries, "Turut bela sungkawa"
Seperti yang telah diberitakan sebelumnya, Petra Mandagi menjadi salah satu korban gempa Palu.
Ia ditemukan di antara reruntuhan Hotel Roa Roa.
(Baca juga: Kronologi Kejadian Pemerkosaan yang Dilakukan Cristiano Ronaldo kepada Wanita Cantik Amerika Serikat)
Dilansir BolaSport.com dari Kompas.com, salah satu anggota Basarnas, mengatakan, "Ya betul. Di Hotel Roa Roa ini ada beberapa atlet paralayang yang menginap dan banyak keluarga (mereka) yang menunggu di sini."
Menurut Novri, kedua atlet paralayang tersebut ditemukam di kamar nomor 307.
Kedua atlet ditemukan di balik reruntuhan Hotel Roa Roa sekitar pukul 13.45 WITA.
Menurut penuturannya, kedua atlet itu diduga tengah tertidur saat kejadian gempa terjadi.
"Sedang tidur di atas kasur berdua, tertimpa reruntuhan. Posisinya satu kamar, ada dua orang," ungkapnya.
Kedua jenazah pun langsung dibawa ke RS Bhayangkara untuk menjalani proses identifikasi oleh Tim DVI.