Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Kasus tuduhan pemerkosaan yang dilakukan Cristiano Ronaldo terus bergulir, kini pengacara pelapor Kathryn Mayorga sudah siapkan bukti untuk melanjutkan penyelidikan.
Setelah sembilan tahun bungkam, Kathryn Mayorga akhirnya memiliki keberanian untuk mengungkap kasus pemerkosaan yang pernah ia alami.
Pemerkosaan itu dilakukan Cristiano Ronaldo di sebuah apartemen mewah Las Vegas, Palms Casino Resort, pada Juni 2009.
(Baca juga: Terens Puhiri Cs Menang 5-0 dan Port FC Sementara Aman di Tiga Besar Liga Thailand 2018)
Tentu saja pengakuan Kathryn Mayorga tesebut langsung menghebohkan publik, lantaran Ronaldo merupakan pesepak bola profesional yang terkenal di dunia.
Mayorga menggandeng pengacara bernama Larissa Drohobyczer untuk menuntaskan kasusnya.
(Baca juga: Liga Champions Asia 2018 - Kashima Antlers Menang dan Cetak Tiga Gol, sayang Belum Aman ke Final)
Pengacara wanita asal Amerika Serikat itu pun mengatakan, dia telah mengantongi bukti pemerkosaan yang dilakukan Cristiano Ronaldo.
Bukti-bukti yang dimaksud adalah laporan awal kepolisian dan catatan medis usai Kathryn Mayorga mengalami penyerangan seksual.
(Baca Juga: Tak Bisa Membela Juventus, Cristiano Ronaldo Ajak Georgina Rodriguez untuk Jadi Mata-mata)
Catatan medis itu didapatkan Mayorga tak lama setelah Cristiano Ronaldo memperkosanya di apartemen ketika ia berusia 25 tahun saat itu.
Wanita yang kini berusia 34 tahun itu juga menyerahkan salinan perjanjian rahasia yang ia tanda tangani kepada pengacaranya.
(Baca juga: Timnas Malaysia untuk Kali Pertama Panggil Pemain Naturalisasi Murni untuk FIFA Matchday)
Kathryn Mayorga mengaku telah menandatangani perjanjian untuk tutup mulut senilai 375 ribu dolar agar tidak membongkar kasus tersebut.
Guna memperkuat bukti, pengacara Mayorga juga telah mengantongi evaluasi psikiatri yang dialami kliennya saat ini.
"Dia (Mayorga) menjelaskan bahwa sejak mengalami kekerasan seksual tahun 2009, dia telah mengalami depresi, gangguan pikiran, keinginan bunuh diri, kecanduan alkohol, serta kesulitan bersosialisasi," ujar Larissa Drohobyczer kepada wartawan, Rabu (3/10/2018).