Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Presiden Ultimate Fighting Championships (UFC) Dana White mengungkapkan kekecewaannya terhadap laga UFC 229 Conor McGregor melawan Khabib Nurmagomedov.
Dana White bahkan menyebut visa Khabib Nurmagomedov dan Conor McGregor sebagai pertaruhannya.
Kekecewaan Dana White muncul akibat adanya kericuhan setelah pertandingan antara Conor McGregor melawan Khabib Nurmagomedov pada event UFC 229.
Khabib Nurmagomedov sukses menjadi pemenang, tetapi ulahnya yang menghampiri ofisial tim Conor McGregor sehingga terjadi keributan sudah mencoreng kemenangannya.
Dana White mengaku tak senang dengan kericuhan yang terjadi pada pertandingan yang digelar di T-Mobile Arena, Las Vegas, Sabtu (6/10/2018) waktu setempat.
"Banyak hal buruk terjadi, banyak hal jelek yang tak seharusnya terjadi. Neraka sudah pecah, saya bahkan tak tahu apa yang ingin saya katakan sekarang," ujar White yang dikutip BolaSport.com dari Independent.
White saat ini hanya ingin menyerahkan kasus kerusuhan pada ajang UFC 229 secara sepenuhnya ke pihak yang berwajib.
"Tuhan tahu apa yang akan dilakukan Komisi Atletik Nevada (NSAC) kepada Khabib dan orangnya," ujar White.
"Saya pikir mereka (Nurmagomedov dan McGregor) adalah petarung yang bagus. (Tetapi) apakah mereka akan mendapat visa lagi untuk kembali ke negara ini?," tutur White lagi.
(Baca juga: UFC 229 - Sempat Ditahan Polisi, Ofisial Khabib Nurmagomedov Sudah Dibebaskan)
Sebelumnya, keadaan memanas saat kerusuhan terjadi di sekitar arena oktagon setelah laga Khabib Nurmagomedov kontra Conor McGregor berakhir.
Kerusuhan bermula saat Nurmagomedov melompati pagar oktagon setelah sebelumnya tampak bertukar umpatan dengan seseorang di kubu McGregor.
Setelah itu, kerusuhan pun meluas dan membuat keadaan menjadi tak terkendali lagi.
Bahkan sejumlah orang tertangkap kamera melancarkan pukulan ke McGregor yang sebenarnya sudah tak berdaya di dalam oktagon.
Setelah keadaan mulai dapat dikendalikan, Khabib Nurmagomedov dan Conor McGregor diantar menuju ruang ganti.