Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Ajang Asian Para Games 2018 tidak hanya menjadi wadah untuk kompetisi olahraga bagi atlet disabilitas.
Penulis: Sm/Aj/Ckn
Pada pesta para atlet disabilitas se-Asia empat tahunan itu, hiburan berbentuk kesenian juga dihadirkan di beberapa venue kompetisi, salah satunya panahan.
Di venue panahan, ada hiburan tarian Lenggang Betawi yang tersaji pada waktu istirahat.
Tarian Lenggang Betawi dibawakan oleh Sanggar Maheswari Production selama pelaksanaan kompetisi panahan.
Lidya Devi Nursanthi, salah satu penari, mengaku senang bisa menampilkan kesenian dari Betawi itu.
“Kami senang bisa tampil di Asian Para Games. Ini kan bukan cuma ajang nasional tetapi juga internasional. Kami bisa mengenalkan kebudayaan kami kepada mereka,” kata Devi.
Devi menuturkan, ia dan kawankawan tak memerlukan waktu lama untuk berlatih.
“Kalau soal persiapan, kami tidak perlu waktu lama karena ini tarian jadi. Paling seminggu saja untuk latihan,” ujarnya.
(Baca Juga: Asian Para Games 2018 - Judoka Arab Saudi Boleh Berhijab di Olimpiade London 2012, Kenapa Miftahul Jannah Tidak?)
Di cabang goal ball pun serupa. Bedanya penonton disuguhi tarian Pendet asal Bali.
Pada Minggu (7/10/2018), tarian tradisional yang dipentaskan adalah Tari Tortor yang diperagakan oleh penari asal SMP Negeri 279 Jakarta.
Tarian asal Sumatra Utara itu digelar pada jeda pertandingan lawn bowls.
*Baca ulasan lebih lengkap di Tabloid BOLA edisi 2911, terbit Selasa (9/10/2018).