Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Atlet voli duduk putra asal Iran, Moerteza Mehrzadselakjani saat ini sedang berjuang pada Asian Para Games 2018 yang diselenggarakan di Jakarta.
Atlet yang memiliki tinggi badan 246 cm ini memiliki kisah inspiratif dalam hidupnya.
Awalnya, Moerteza Mehrzadselakjani merasa minder lantaran menderita kelainan acromegaly.
(Baca juga: Musim 2019, Klub Thailand Ini Harus Pindah Markas Karena Lampu Stadionnya Diterjang Badai)
Acromegaly merupakan kondisi di mana hormon tubuh terus berkembang meskipun sudah melewati batas usia pertumbuhan.
Kelainan itu membuat Moerteza Mehrzadselakjani kehilangan rasa percaya diri setiap kali harus keluar rumah.
(Baca juga: 'Tanpa' Persija, Persib, Persebaya, dan Arema, Ini Pesan Keras Down For Life untuk Suporter Indonesia)
"Saya duduk di rumah terisolasi selama lima tahun karena tingga badan saya," kata Mehrzadselakjani.
"Sampai suatu hari, saya diundang ke acara TV untuk berbagi kisah," ujarnya dilansir oleh BolaSport.com dari paralympic.org.
Atlet yang kini berusia 31 tahun itu kemudian dikenal oleh banyak orang setelah tampil di televisi.
Tidak lama setelah itu, Moerteza Mehrzadselakjani mendapat tawaran untuk bermain voli duduk.
(Baca juga: Anak Perdana Menteri Malaysia Turun Tangan Terkait Nasib Rekan Setim Andik Vermansah)
Namun tak disangka, olahraga itu justru mengubah hidup Mehrzadselakjani.
Pria asal Iran itu bahkan berhasil mengharumkan nama bangsa dengan meraih medali emas pada Paralimpiade 2016 Rio.
(Baca juga: Eks Pilar Persija Jadi Asisten Pelatih Klub yang Disikat Macan Kemayoran pada Piala AFC 2018)
"Sebelum saya mulai bermain voli, orang-orang melihat saya dengan mulut terbuka," ujar Mehrzadselakjani.
"Tetapi setelah menjadi atlet dan memenangi medali emas di Paralimpiade, orang-orang senang bertemu saya dan mengambil foto narsis!"
(Baca Juga: Bukan Cuma Karena Olahraga, Sabrina Chairunnisa Beberkan Alasan Bahu Deddy Corbuzier Sering Copot)
Kini, Mehrzadselakjani menyebarkan semangat positif agar orang-orang bisa bangkit dari keterpurukan.
"Mereka yang takut mencoba sesuatu yang baru seharusnya tidak takut olahraga, manusia hanya bisa terus berkembang dengan beradaptasi dengan perubahan," tutur Moerteza Mehrzadselakjani.