Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Denmark Open 2018 - Liliyana Natsir: Sekarang Beban Bukan di Kami Lagi

By Delia Mustikasari - Rabu, 17 Oktober 2018 | 21:08 WIB
Pasangan ganda campuran Indonesia, Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir, mengembalikan kok ke arah Yuki Kaneko/Misaki Matsumoto (Jepang) pada babak pertama China Open 2018 yang berlangsung di Olympic Sports Center Xincheng Gymnasium, Changzou, Selasa (18/9/2018). (BADMINTON INDONESIA)

Pebulu tangkis ganda campuran Indonesia, Liliyana Natsir, mengakui bahwa beban gelar pada Denmark Open 2018, 16-21 Oktober bukan berada di dirinya dan Tontowi Ahmad.

Pasangan ganda campuran Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir melewati babak pertama Denmark Open 2018 dengan kemenangan dua gim langsung atas Ben Lane/Jessica Pugh (Inggris), 21-11, 21-16 di Odense Sports Park, Rabu (17/10/2018).

Meskipun menang dalam dua gim langsung, Tontowi/Liliyana sempat tertinggal jauh 1-6 pada gim pertama. Hal ini diakui Tontowi/Liliyana sering terjadi kepada mereka yang tidak langsung in ke permainan.

"Ini memang sering terjadi pada kami, lambat start-nya. Saat lawan memimpin 6-1, kami sadar bahwa ini sudah terlalu jauh. Seharusnya tidak boleh begitu, harus langsung in ke permainan, tetapi namanya pertandingan pertama, pasti ada penyesuaian," ujar Liliyana dilansir BolaSport.com dari Badminton Indonesia.

Meskipun tak dipatok target di kejuaraan ini, sebagai pasangan ranking ketiga dunia, Tontowi/Liliyana tentunya memiliki target pribadi untuk menjadi juara di turnamen berhadiah 775 ribu dollar AS ini. Apalagi mereka belum pernah naik podium juara di Denmark.

"Sekarang bebannya bukan di kami lagi, kami akan bermain nothing to lose dan mencoba menikmati permainan kami. Rasa penasaran pasti ada, apalagi kami belum pernah juara di sini," aku Liliyana.

"Kami tetap ingin jadi juara, tetapi kami sadar ini tidak akan mudah karena persaingan pemain-pemain muda begitu sengit," kata Liliyana.

Baca juga:

Pada babak kedua, Tontowi/Liliyana akan berhadapan dengan Lee Yang/Hsu Ya Ching (Taiwan), atau Mark Lamfuss/Isabel Herttrich (Jerman).

"Saat ini, buat kami semua lawan itu berat, bukan berarti dulu kami menganggap enteng lawan. Dulu kami bisa membaca lawan dan mau main seperti apa. Kalau sekarang kami akui dari kecepatan dan stamina memang menurun," ujar Liliyana.