Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

2 Wakil Tuan Rumah Tak Bisa Tampil pada Denmark Open 2018, Regulasi BWF Dikritik

By Diya Farida Purnawangsuni - Jumat, 19 Oktober 2018 | 18:33 WIB
Pebulu tangkis tunggal putra Denmark, Jan O Jorgensen, berekspresi, ketika menjalani laga babak perempat final BCA Indonesia Open Superseries Premiere 2016 saat menghadapi Jonatan Christie (Indonesia), pada laga yang berlangsung di Istora Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta, Jumat (3/6/2016). ( KRISTIANTO PURNOMO/KOMPAS.COM )

Federasi Bulu Tangkis Dunia (Badminton World Federation/BWF) mendapat kritikan keras dari eks pebulu tangkis Denmark, Martin Lundgaard, menyusul keputusan mereka membiarkan beberapa laga babak kesatu turnamen Denmark Open 2018 tidak dimainkan.

Berdasarkan regulasi baru, BWF tidak akan menyerahkan slot babak kesatu turnamen-turnamen level atas kepada pemain manapun meski ada pemain di slot tersebut yang mengundurkan diri.

Alhasil, dua wakil tuan rumah yakni Jan O Jorgensen (tunggal putra) dan pasangan Alexandra Boje/Sara Lundgaard (ganda putri) tidak bisa berlaga pada turnamen kandang mereka sendiri.

Padahal, sebelum turnamen resmi bergulir, ada pemain-pemain dari kedua nomor tersebut yang memutuskan mundur.

"Saya hanya bingung dengan cara BWF bekerja. Ini adalah turnamen rumah kami dan kami memiliki pemain pengganti pertama, tetapi mereka tidak bisa bermain karena peraturan tersebut," ucap Lundgaard yang dilansir BolaSport.com dari The Star, Jumat (19/10/2018).

(Baca juga: Denmark Open 2018 - Goh/Lai Lega Mereka Tak Sendirian pada Perempat Final)

"Sungguh sia-sia melihat pertandingan yang dimainkan. BWF seharusnya bisa membuat pengecualian karena pemain tuan rumah ada," kata dia lagi.

"Sara adalah putri saya dan saya lebih suka melihat dia bermain. Saya juga yakin para penggemar Denmark lebih suka melihat Jan bermain di sini," tutur Lundgaard.

Terhitung mulai tahun ini, BWF memperkenalkan turnamen bertajuk World Tour yang terbagi dalam beberapa level.