Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Makna Spesial dan Ambisi Besar dalam Kemenangan Marcus/Kevin di Denmark Open 2018

By Any Hidayati - Senin, 22 Oktober 2018 | 12:54 WIB
Pasangan ganda putra Indonesia, Marcus Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya Sukamuljo, berpose di podium setelah memastikan gelar juara pada Denmark Open 2018 di Odense Sports Park, Minggu (21/10/2018). (CLAUS FISKER /RITZAU SCANPIX/AFP PHOTO)

Kemenangan Denmark Open 2018 pada Minggu (21/10/2018) di Odense Sports Park memiliki makna tersendiri bagi Marcus Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya Sukamuljo dan Indonesia.

Denmark Open 2018 menjadi ajang Marcus/Kevin memperlebar rekor kemenangan atas Takeshi Kamura/Keigo Sonoda (Jepang) menjadi 6-4.

Pada final Denmark Open 2018, pasangan berjuluk Minions ini menang 21-15, 21-16 dari Kamura/Sonoda dan memastikan jadi kampiun tahun ini.

Selain itu, tahun lalu pada gelaran Denmark Open 2017, Marcus/Kevin takluk dari Liu Cheng/Zhang Nan (China) di partai final, sehingga tahun ini ibarat melunasi dahaga tahun lalu.

Sedangkan bagi Indonesia, Marcus/Kevin adalah penghapus dahaga gelar setelah terakhir kali Merah Putih juara di Denmark sembilan tahun silam.

Kala itu, Simon Santoso sukses menjadi kampiun Denmark Open 2009 setelah mengalahkan Marc Zwiebler dari Jerman di partai final tunggal putra.

"Kami senang sekali soalnya tahun lalu kami tidak bisa jadi juara, tahun ini kami datang lagi dan bisa juara," ujar Kevin seperti dikutip BolaSport.com dari Badminton Indonesia.


Pebulu tangkis tunggal putra Indonesia, Simon Santoso, meminta izin mengganti shuttle cock kepada umpire saat bertanding melawan pemain Thailand, Tanongsak Saensomboonsak, pada laga babak perempat final Singapore Terbuka, 10 April 2015.(ROSLAN RAHMAN/AFP PHOTO)

"Kami cukup puas dengan hasil di turnamen ini, tapi minggu depan kan ada turnamen lagi," lanjutnya.