Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Targetkan Gelar French Open 2018, Pelatih Ganda Putra Indonesia Evaluasi Hasil Denmark Open 2018

By Samsul Ngarifin - Selasa, 23 Oktober 2018 | 14:47 WIB
Kevin Sanjaya Sukamuljo/Marcus Fernaldi Gideon saat menerima hadiah setelah memenangi partai final Denmark Open 2018 yang digelar Minggu (21/10/2018). (BADMINTON INDONESIA)

Asisten pelatih ganda putra Indonesia, Aryono Miranat, mengungkapkan persiapan anak-anak didiknya menjelang  turnamen French Open 2018 yang berlangsung di Stade Pierre de Coubertin, Paris, Prancis, 23-28 Oktober ini.

Skuat ganda putra kembali akan menjadi tumpuan Indonesia untuk meraih gelar juara pada French Open 2018.

Pekan lalu, pasangan Marcus Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya Sukamuljo berhasil menjuarai Denmark Open 2018.

Menilik hasil tersebut, Marcus/Kevin berpeluang mengulang cerita sukses mereka di Paris.

Baca Juga:

Namun, Aryono mengatakan bahwa dia, selaku pelatih, tetap melakukan evaluasi terhadap penampilan para pemainnya.

"Walaupun kemarin berhasil dapat gelar juara, tetapi dari penampilan Marcus/Kevin juga perlu ada yang dievaluasi dan ditingkatkan lagi supaya bisa dapat hasil maksimal di French Open," kata Aryono yang dikutip BolaSport.com dari Badminton Indonesia.

"Di Denmark Open, pasangan Wahyu/Ade dan Berry/Hardianto masih tampil kurang maksimal. Sebenarnya mereka masih bisa mengembangkan permainan lagi, itu yang harus dicari sebabnya dan diperbaiki kenapa," ucap dia lagi.

Untuk menghadapi French Open 2018, Aryono mengatakan bahwa tidak ada persiapan khusus yang dilakukan anak-anak didiknya.

"Persiapan di French Open kurang lebih sama dengan turnamen lain, yang penting atlet bisa jaga kondisi, makan, istirahat dan tetap fokus," ujar Aryono.

"Shuttlecock yang dipakai di turnamen ini beda lagi, jadi mungkin bisa lain juga pola mainnya," kata dia.

Pada French Open 2018, Indonesia hanya diwakili Marcus Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya Sukamuljo dan Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan pada nomor ganda putra.

Sementara itu, duet Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto memutuskan mundur karena Fajar harus pulang ke Tanah Air untuk mendampingi salah satu anggota keluarganya yang sedang sakit.

Sebelumnya, Fajar/Rian juga absen pada Denmark Open 2018.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 

Gelandang asal Indonesia, Iner Sontany Putra sukses menjadi pesepak bola pertama yang merebut gelar juara di Brunei. Iner bergabung dengan Indera SC dan berhasil menjuarai Piala Super Brunei atau Piala Sumbangsih Brunei DST. Indera SC menang 2-1 atas Majlis Sukan Angkatan Bersenjata Diraja Brunei (MS ABDB) SC di Balapan Track and Field of the Hassanal Bolkiah National Sports Complex. Pada laga itu, Iner menyumbangkan satu assist. Setelah berkarier di Liga Timor Leste musim 2018 bersama DIT FC, lalu dia menjalani trial untuk Indera SC. Saat pra-musim, Iner mencetak dua gol dan empat assist dalam empat laga persahabatan dan akhirnya mendapatkan kontrak semusim. Iner sempat menjadi bagian timnas U-19 Indonesia era Evan Dimas. #inderasc #pialasumbangsih #inersontanyputra #iner

A post shared by BolaSport.com (@bolasportcom) on

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P