Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Mantan petenis tunggal putri nomor satu dunia asal Denmark, Caroline Wozniacki, mengaku terkejut ketika mengetahui dirinya divonis mengalami penyakit artritis reumatoid.
Artritis reumatoid merupakan penyakit peradangan kronis yang menyebabkan rasa sakit, bengkak, dan kaku di bagian persendian, seperti kaki dan tangan).
Caroline Wozniacki, yang memenangi turnamen grand slam Australia Open pada Januari 2018, mulai merasakan gejalanya setelah Wimbledon 2018 pada Juli lalu.
Baca Juga:
Saat itu, Wozniacki mengalami kelelahan setelah tersingkir pada babak kedua Wimbledon.
Keesokan paginya, dia tak mampu mengangkat lengan ke atas kepalanya.
Petenis peringkat ketiga dunia itu mengaku kesulitan untuk bangun dari tempat tidurnya selama beberapa hari dan dokter akhirnya memvonis Wozniacki terkena atritis remotoid.
"Anda merasa bahwa Anda adalah atlet terkuat di luar sana dan tiba-tiba Anda harus beraktivitas dengan hal ini (penyakit)," tutur Wozniacki yang dikutip BolaSport.com dari BBC Sport.
"Pada awalnya, itu mengejutkan. Situasi ini jelas tidak ideal bagi semua orang. Bahkan menurut saya, ketika Anda seorang atlet profesional, tetap tidak ideal," tutur dia.
Kendati demikian, Caroline Wozniacki enggan terlalu intens membicarakan kondisi fisiknya tersebut, setidaknya pada tahun ini.
Ia tak ingin orang-orang menganggap bahwa fisiknya sudah benar-benar rapuh.
"Saya tetap merasa baik-baik saja. Terkadang Anda bangun dan tak bisa bangun dari tempat tidur. Namun pada hari lain, Anda baik-baik saja. Bahkan, Anda merasa seperti tidak memilikinya," ucap Wozniacki.
Sejauh ini, Wozniacki sudah mulai minum obat dan menjalani perawatan untuk mengatasi artritis reumatoid.
Tunangan eks pebasket NBA, David Lee, itu, optimistis penyakit yang dia derita tidak akan berdampak terhadap karier profesionalnya sebagai petenis.
Terbukti, pada awal Oktober 2018, Wozniacki berhasil menjuarai turnamen China Open.
"Saya tahu banyak orang di dunia ini yang berjuang melawan penyakit ini, dan semoga saya bisa mejadi contoh buat mereka bahwa jika saya bisa melakukannya, mereka pun bisa," tutur Wozniacki.